Gelaran International Mask Festival 2018 di Solo, Populerkan Eksistensi Topeng di Mata Masyarakat
International Mask Festival (IMF) 2018 akan diadakan selama 2 hari yakni pada 28 dan 27 Oktober 2018.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - International Mask Festival (IMF) 2018 akan diadakan selama 2 hari yakni pada 28 dan 27 Oktober 2018.
IMF 2018 ini digelar untuk membuka memori masyarakat tentang topeng nusantara.
Diungkapkan oleh Ketua Panitia IMF 2018, Suryana, saat jumpa pers di Pendapa Prawedanan, Pura Mangkunegaran, Kamis (25/10/2018) siang, eksistensi kesenian topeng akan kembali dipopulerkan lewat acara ini.
"Sekarang itu topeng seperti berjarak dengan masyarakat, bahkan masyarakat sekarang tidak tahu sama sekali," katanya.
"Diharapkan denga adanya IMF bisa membuka memori masyarakat tentang topeng, sangat langka kita melihat seni topeng ini," katanya.
Beberapa acara IMF yang digelar antara lain seminar tentang topeng, workshop pembuatan topeng dan penampilan pertunjukan seni.
Yang secara khusus mengangkat topeng sebagai ikon utama di panggung.
Tak hanya di Solo, penyelenggaraan IMF juga bersinergi dengan beberapa kota lainnya di Indonesia seperti Museum Ullen Sentalu Yogyakarta, Museum Panji Malang dan Museum Arma Ubud Bali pada tahun 2018.
IMF juga mengadakan pameran tentang benda benda seni topeng dari masyarakat lintas budaya.
Selain itu disertai dengan program perawatan 5 topeng koleksi Istana Mangkunegaran dan beberapa peserta pameran topeng.
Antara lain topeng karya dari museum Topeng Surabaya oleh Wisnu, Topeng Tari Mina Tani dari sanggar Tari Pandu Pati dan yang terakhir karya topeng dari RAy Irawati Kusumora. (*)
