Dialog Kebangsaan di Solo, Mahfud MD Sebut Hoaks Masih Merajalela dan Mudah Dipercaya Masyarakat
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud Md, menyebut masyarakat saat ini masih banyak yang memercayai kabar bohong atau hoaks.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud Md, menyebut masyarakat saat ini masih banyak yang memercayai kabar bohong atau hoaks.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mencontohkan kepercayaan sebagian masyarakat akan hoaks yang ditemuinya pada sebuah pertemuan di masjid.
Mahfud membagikan ceritanya tersebut dalam Dialog Kebangsaan Seri VI di Stasiun Solo Balapan, Rabu (20/2/2019) siang.
"Waktu saya pulang ke Yogyakarta, saya keliling untuk melihat suasana kampung, saya ke masjid, saya juga berdialog di masyarakat," kata Mahfud memulai ceritanya.
"Ternyata benar kalau di tengah-tengah masyarakat, berita hoaks masih diterima dan dianggap sesuatu yang benar," lanjutnya.
• Mahfud MD tak Dipercaya saat Cerita soal Efisiensi Tol Trans Jawa, Langsung Beri Bukti
Pada pertemuan tersebut, Mahfud bahkan mendengar soal opini masyarakat tentang tiada guna memilih pemimpin.
Sebagian masyarakat, kata Mahfud, masih memercayai soal kabar 7 kontainer surat suara yang dicoblos.
"Soalnya surat suaranya sudah dicoblos 7 kontainer," kata Mahfud menirukan ucapan orang-orang.
"Masyarakat di bawah atau di daerah masih percaya hal tersebut, kalau kita kan tidak percaya," lanjutnya.
Dalam Dialog Kebangsaan di Stasiun Solo Balapan tersebut, Mahfud juga menegaskan produsen hoaks atau berita bohong hanya berniat menjadikan Pemilu 2019 seolah-olah tidak kredibel di mata masyarakat.
Perbedaan pilihan juga memberi pengaruh pada masyarakat yang kini menjadi saling tuding.
• Mahfud MD, Gus Mus dan Romo Benny Akan Hadiri Dialog Kebangsaan di Stasiun Solo Balapan
"Saling tuding Cina, menuding pribumi, satu Arab, satu Jawa, satu luar Jawa dan itu sesuatu yang berbahaya," kata Mahfud.
Mahfud pun berharap agar segala perbedaan Pemilu 2019 tidak membuat masyarakat terpecah belah.
"Jangan sampai hal tersebut membuat kita terpecah belah," katanya.