Ciptakan 'Sepeda Cerdas', Gadis dari Solo Ini Ajak Siswa Tidak Pakai Sepeda Motor ke Sekolah
Ciptakan 'Sepeda Cerdas', Gadis dari Solo Ini Ajak Siswa Tidak Pakai Sepeda Motor ke Sekolah,
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang siswa SMA Al Islam 1 Surakarta, Rona Nisrina Fikri menciptakan modifikasi sepeda kayuh yang kekinian bernama 'Sepeda Cerdas'.
Ciptaan gadis Kelas 11 IPA 2 itu, berangkat dari kegelisihan selama ini karena banyaknya siswa yang mengendarai sepeda motor tetapi tidak mempunyai surat izin mengemudi (SIM) saat berangkat ke sekolah.
"Latar belakangnya itu, tidak sedikit siswa ke sekolah pakai sepeda motor," aku dia terungkap saat presentasi Lomba Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas yang digelar oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Senin (24/6/2019).
• Lima Mahasiswa UNS Inisiasi Jebres Berkilau, Berikan Pelatihan Pengolahan Sampah Jadi Kreasi Kreatif
Menurut dia, menggunakan sepeda motor tanpa SIM sangat berbahaya.
"Nah dengan adanya proyek ini, harapannya bisa menjadi alternatif siswa untuk bersepeda ke sekolah," katanya.
"Tidak usah pakai sepeda motor," kata Rona menegaskan.
Rona menceritakan, dirinya ingin agar siswa merasa nyaman dan aman untuk bersepeda ke sekolah sehingga tidak memaksakan diri membawa sepeda motor.
Dalam ciptaannya itu, modifikasi 'Sepeda Cerdas' itu, yakni ada beberapa komponen.
Di antaranya, helm yang digunakan dimodifikasi dengan lampu sein, sehingga saat pengendara menoleh ke kanan, maka otomatis lampu sein akan menyala di sebelah kanan.
• Cek Jam Verifikasi PPDB Online SMA Solo Disini
"Alat ini mampu menyesuaikan dengan pergerakan kita dan memudahkan saat berdepeda untuk berbelok," paparnya.
Selain helm cerdas menurut dia, ada modifikasi alat bernama artificial intelligence atau kecerdasan buatan juga terdapat sensor untuk mengetahui suhu dan cuaca.
"Ada juga sensor cahayanya, jadi sensor jaraknya di depan dan belakang sepeda untuk mengetahui keberadaan kendaraan di sekitar sepeda," jelas dia.
Saat disinggung soal berapa dana yang diperlukan untuk memodifikasi, Rona mengaku merogoh kocek hingga Rp 2 juta untuk membuat alat tersebut. (*)