Di Sukoharjo, Per Hari Ada 30 Ekor Anjing Dipotong untuk Rica-rica
Di Sukoharjo, Per Hari Ada 30 Ekor Anjing Dipotong untuk Rica-rica, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Netty Harjianti
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Di Kabupaten Sukoharjo, setidaknya ada 10 warung 'sate jamu' atau warung olahan daging anjing.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Netty Harjianti mengatakan, warung tersebut tersebar di Sukoharjo bagian utara.
Seperti di Kecamatan Baki, Grogol, Polokarto, dan Kartasura.
"Dari data kami, terdapat dua warung olahan daging anjing yang tersebar di Baki dua warung, Grogol empat warung, Polokarto dua warung, dan Kartosuro dua warung," jelasnya kepada TribunSolo.com, Selasa (2/7/2019).
"Sehingga total ada 10 warung olahan daging anjing yang ada di Sukoharjo," katanya menegaskan.
• Pemkab Sukoharjo Masih Mengkaji Adanya Warung Sate Jamu
Dari datanya, terdapat dua tempat pemotongan daging anjing yang sering menjadi supplier daging anjing untuk warung-warung tersebut.
"Tempat pemotongan anjing ada dia, satu di Kartasura dan satunya lagi di Mojolaban," katanya.
Dari 10 warung daging anjing tersebut, dalam satu hari rata-rata mereka membutuhkan pasokan daging anjing sebanyak 30 ekor.
"Diperkirkan rata-rata 30 ekor/hari untuk 10 lokasi itu," terangnya.
• Mulai Jumat Pekan Depan, Pemilik Warung Olahan Daging Anjing di Karanganyar Dilarang Buka Lapak Lagi
Meskipun tidak termasuk hewan konsumsi, daging anjing menjadi primadona bagi para penikmatnya.
Salah satunya Dalih Juni, penikmat daging anjing itu mengatakan jika daging anjing memberi efek hangat.
"Kalau saat cuaca dingin lebih enak, karena makan daging anjing efeknya hangat," katanya.
Untuk mengantisipasi virus rabies, dia mengatakan membeli rica-rica daging anjing di warung lengganannya yang sudah dipercaya. (*)