Hari Bumi 2018
Peringati Hari Bumi 22 April 2018, Begini Seruan AHY hingga Cerita di Balik Google Doodle
Peringatan hari bumi sendiri digunakan sebagai penanda dalam gerakan peduli lingkungan modern.
Penulis: rika apriyanti | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rika Apriyanti
TRIBUNSOLO.COM - Pada tanggal 22 April 2018, masyarakat Indonesia dan dunia memperingati hari yang cukup penting yaitu hari bumi sedunia.
Peringatan hari bumi sendiri digunakan sebagai penanda dalam gerakan peduli lingkungan modern.
Seperti peringatan di tahun-tahun sebelumnya, hari bumi lantang diperingati oleh banyak pihak dan gerakan guna menyadarkan betapa pentingnya kelestarian alam.
Hal ini yang juga dilakukan oleh politisi muda, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca: Voting Pasangan Jokowi di Pemilu 2019, Hasil untuk AHY, TGB dan Gatot Nurmantyo di Luar Dugaan
Melalui unggahannya di akun sosial media Instagram, putra pertama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono ini mengajak semua untuk mencintai bumi.
"Cintailah bumi kita seperti mencintai diri kita sendiri, selamat #HariBumi teman-teman... #EarthDay," tulis @agusyudhoyono.
Di tahun ini, perayaan Hari Bumi pun ikut diperingati oleh Google melalui cerita di Google Doodlenya hari ini.
Sejarah Hari Bumi
Hari bumi sendiri pertama kali dicanangkan sekitar tahun 1970.
Pencanangan hari bumi sendiri terinspirasi oleh banyaknya protes dan demonstrasi dari pelajar di Amerika Sertikat terkait kecamuk perang di Vietnam.
Namun, wacana untuk menyelamatkan planet ini datangnya bukan atas prakarsa dari para pendemo yang ada.
Dilansir TribunSolo.com dari National Geographic, Gagasan untuk menyelamatkan Bumi dari krisis ekologi itu muncul dari seorang seorang Senator Amerika Serikat asal Wisconsin, Gaylord Anton Nelson.
Baca: FMIPA UNS Solo Peringati Hari Bumi dengan Berbagai Kegiatan Ramah Alam
Ide ini muncul saat Nelson menyaksikan kasus tumpahan minyak di pesisir Santa Barbara, California pada 1969.
Kasus tumpahan minyak ini seakan-akan menjadi katalis bagi Nelson untuk bertindak setelah sebelumnya sosoknya kerap kali menunjukkan kepeduliannya akan lingkungan.
Tercatat sejak tahun 1960-an Nelson menaruh kepedulian dan berkampanye pada isu lingkungan hidup, yang dirasanya lama hilang dari agenda negara.
Nelson mereformasi beberapa hal di Wisconsin, seperti regulasi kebersihan jalur pengairan, perlindungan terhadap sumber daya alam, dan menciptakan lapangan pekerjaan ramah lingkungan.
Baca: HMPB Univet Sukoharjo Peringati Hari Bumi dengan Menggelar Berbagai Kegiatan Peduli Lingkungan
Atas berbagai usahanya ini, Nelson dijuluki sebagai Gubernur Konservasi.
Pada awal-awal Hari Bumi ini mulai digagas, Nelson masih memusatkan perhatian pada masalah-masalah lingkungan hidup yang mengusik kelestarian planet serta berimbas pada kesehatan manusia.
Singkatnya, Hari Bumi 1970 ini memunculkan semacam kesadaran.
Melalui Hari Bumi ini, Nelson meminta para pendemo anti-perang yang ada untuk menyalurkan energinya juga dalam gerakan mengenai lingkungan yang juga terkena banyak dampak akibat adanya peperangan.
Baca: Jika Global Warming Tak Bisa Dihentikan, Ini Hewan Pertama yang Terancam Punah
Di peringatan pertamanya, kegiatan Hari Bumi pun diikuti oleh 20 juta warga Amerika Serikat, dan angka tersebut terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Dua dekade kemudian, pada tahun 1990, peserta Hari Bumi mencapai 200 juta orang yang berasal dari 141 negara.
Kini, miliaran orang dari 190 negara turut serta dalam berbagai aksi Hari Bumi. Lebih dari 5.000 organisasi lingkungan seluruh dunia turut mendukung gerakan ini. (*)