Gunung Merapi Erupsi
Tercatat 68 Kali Erupsi, Letusan Gunung Merapi Sempat Membuat Seluruh Pulau Jawa Diselimuti Abu
Bahkan, letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu
Penulis: rika apriyanti | Editor: rika apriyanti
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rika Apriyanti
TRIBUNSOLO.COM - Jumat (11/5/2018) pagi, masyarakat di sekitar Gunung Merapi dihebohkan dengan munculnya asap putih tebal.
Foto mengenai peristiwa tersebut pun banyak beredar di media sosial.
Dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com, BPBD pun meningatkan warga di sekitar kawah untuk segera mengungsi.
"Warga yang tinggal di radius 5 km dari kawah Merapi diharapkan segera turun dan mengungsi," ujar Edi Danarto dari Tim Reaksi Cepat BPBD DIY saat dihubungi Kompas.com.
Baca: Status Gunung Merapi Masih Aman dan Normal Meski Terjadi Letusan Freatik
Sejarah Erupsi Merapi
Erupsi merapi yang terjadi pada pagi hari ini mengingatkan peristiwa yang terjadi 12 tahun silam tepatnya Mei 2006.
Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi.
Pada tanggal 15 Mei 2006 akhirnya Merapi meletus.
Dilansir TribunSolo.com dari Bangka Pos, Merapi telah meletus sebanyak 68 kali sejak tahun 1548.
Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain terjadi di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.
Bahkan letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu.
Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur.
Baca: Gunung Merapi Kembali Meletus, Warga di Radius 5 Km Diminta Mengungsi
Pada 1930 letusan merapi menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.
Pada November 1994 merapi kembali menghembuskan awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia.
