Gunung Merapi Erupsi
Trauma Erupsi Merapi 2010, Ratusan Warga Stabelan Boyolali Mengungsi Meski Tak Terdampak Abu Merapi
Warga mengungsi lantaran trauma atas kejadian erupsi yang pernah menimpa mereka beberapa tahun silam.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnh Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sejak kemarin Senin (21/5/2018) sore hingga kini Selasa (22/5/2018) pagi, 362 warga Dukuh Stabelan, Desa Tlogo Lele, Kecamatan Selo, Boyolali, mengungsi karena Gunung Merapi mengeluarkan letusan freatik.
Warga mengungsi lantaran trauma terutama atas kejadian erupsi Merapi tahun 2010 silam.
Demikian dikatakan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinung, saat dihubungi TribunSolo.com pada Selasa pagi.
Bambang mengatakan, warga Stabelan tidak terkena dampak langsung atas letupan fteatik yang terjadi empat kali pada Senin dan sekali pada Selasa dini hari.
Baca: Rasyid Rajasa Tetap Menikahi Adara Taista Meski Tahu Soal Sakitnya
"Dukuh Stabelan letaknya di utara Merapu, jaraknya 3,5 kilometer, tidak berdampak (abu vulkanik) karena angin ke selatan," tuturnya.
Lantas, ia memperkirakan, warga masih menyimpan rasa trauma, apalagi akhir-akhir ini Merapi beraktivitas meski tak terkena abu vulkanik.
Sementara, abu vulkanik mengarah ke Sleman, DIY.
Bambang menambahkan, ratusan warga Stabelan saat ini sudah menempati Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Tlogo Lele, Kecamatan Selo, Boyolali, yan bjaraknya sekira 5 kilometer dari pusat Merapi.
Baca: Jadi Korban Tewas Kecelakaan Truk di Bumiayu, Brebes, Dosen Muda Ini Tak Jadi Nikahi Kekasihnya
Warga kini dalam kondisi baik, ditangani petugas BPBD, Tenaga Siaga Desa (TSD), relawan, aparat TNI dan Polri serta Pemerintah Daerah setempat.
Adapun pada Senin pukul 23.00 WIB, Balai Penyelidikan Pengembamgan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta telah menaikkan status Merapi dari Normal menjadi Waspada.
Peningkatan status tersebut mengharuskan warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau 3,5 kilometer dari pusat Merapi untuk waspada. (*)