Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Polemik Penerus Tahta Keraton Solo, GKR Timoer : KGPA Tedjowulan Tak Pernah Terlibat Acara Adat
GKR Timoer menegaskan bahwa kepemimpinan KGPAA Hamengkunegoro sebagai Pakubuwono XIV telah sah.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Putri tertua Sinuhun Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, menegaskan bahwa Maha Menteri KGPA Tedjowulan tidak pernah terlibat dalam acara-acara adat Keraton Kasunanan Surakarta.
Karena itu, klaim Tedjowulan yang menyebut dirinya sebagai raja ad interim dinilai tidak berdasar.
“Itu tidak benar. Karena beliau memang tidak di keraton juga. Sampai hari ini pun tidak kelihatan. Tahu sendiri acara keraton jumenengan tidak pernah hadir,” ujar GKR Timoer kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).
GKR Timoer menegaskan bahwa kepemimpinan KGPAA Hamengkunegoro sebagai Pakubuwono XIV telah sah.
Menurutnya, jika ada pihak lain yang mengklaim sebagai pengganti, hal itu tidak dapat dibenarkan.
“Hadir kalau seperti ini saja. Mengklaim-klaim. Masalah klaim dia menggantikan itu tidak benar. Keraton berjalan baik di bawah kepemimpinan sekarang,” tegasnya.
GKR Timoer juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan prosesi jumenengan (penobatan) Pakubuwono XIV dalam waktu dekat.
Saat ini, mereka masih mencari hari baik untuk pelaksanaan upacara adat tersebut.
“Oh iya iya iya itu iya (prosesi adat jumenengan dengan tari bedhoyo ketawang). Sedang kami cari hari baiknya, kan kalau wong Jowo mesti ada hitungannya, terus baik apa enggak. Enggak (menunggu 40 hari). Secepatnya,” jelas GKR Timoer.
Baca juga: GKR Timoer Tegaskan Klaim KGPA Tedjowulan Jadi Ad Interim Raja Solo Tidak Benar : Segera Jumenengan
Setelah jumenengan digelar, pihak keraton juga berencana membentuk struktur bebadan baru di bawah kepemimpinan Sinuhun Pakubuwono XIV.
“Ya pasti kan ada arah ke sana (membentuk bebadan baru). Tapi ya pelan-pelan. Ini istilahnya untuk ngepyake jumenengan aja kita masih belum jadi. Nanti setelah itu baru kita akan rapatkan untuk pembentukan dan sebagainya. Tapi kan ini masih dalam suasana berkabung, ya pelan-pelan kita jalannya ke arah yang ke sana,” tuturnya.
Tradisi Penerus Tahta
GKR Timoer menambahkan, dalam tradisi keraton, pengumuman penerus tahta seharusnya dilakukan segera setelah raja wafat.
Hanya pada masa transisi dari Pakubuwono XII ke XIII yang mengalami penundaan karena konflik internal.
“Memang sinuhun terdahulu kan juga seperti itu. Ada saya datanya itu. Dari PB berapa ke PB berapa itu tidak ada yang lebih dari 40 hari kecuali PB 12. PB 12 kan diulur-ulur karena kepyah terus,” jelasnya.
GKR Timoer
Tedjowulan
Keraton Kasunanan Surakarta
Kota Solo
Multiangle
Meninggal dunia
KGPAA Hamengkunagoro
Pakubuwono XIV
Gusti Purbaya
| GKR Timoer Tegaskan Klaim KGPA Tedjowulan Jadi Ad Interim Raja Solo Tidak Benar : Segera Jumenengan |
|
|---|
| Tedjowulan Buka Suara Soal Ikrar Gusti Purbaya Jadi Raja Solo : Belum 40 Hari, Langgar Paugeran! |
|
|---|
| Sosok Tedjowulan yang Klaim Jadi Ad Interim Gantikan PB XIII, Pernah Dinas di Kodam Siliwangi |
|
|---|
| Deklarasi Raja Baru Keraton Solo Disorot, Jubir Tedjowulan: Harusnya Melalui Kesepakatan Keluarga |
|
|---|
| Tedjowulan Klaim Dapat Tugas Jadi Ad Interim Gantikan PB XIII : Bukan Raja Definitif Keraton Solo |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.