Raja Keraton Solo Meninggal Dunia

Polemik Penerus Tahta Keraton Solo, GKR Timoer : KGPA Tedjowulan Tak Pernah Terlibat Acara Adat

GKR Timoer menegaskan bahwa kepemimpinan KGPAA Hamengkunegoro sebagai Pakubuwono XIV telah sah.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
BANTAH TEDJOWULAN - GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, saat ditemui Kamis (6/11/2025). Ia menegaskan bahwa klaim Maha Menteri KGPA Tedjowulan yang menyebut dirinya sebagai raja ad interim Keraton Surakarta adalah tidak benar. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Putri tertua Sinuhun Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, menegaskan bahwa Maha Menteri KGPA Tedjowulan tidak pernah terlibat dalam acara-acara adat Keraton Kasunanan Surakarta.

Karena itu, klaim Tedjowulan yang menyebut dirinya sebagai raja ad interim dinilai tidak berdasar.

“Itu tidak benar. Karena beliau memang tidak di keraton juga. Sampai hari ini pun tidak kelihatan. Tahu sendiri acara keraton jumenengan tidak pernah hadir,” ujar GKR Timoer kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).

PEWARIS TAHTA - Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamengkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, saat berada di Keraton Surakarta, Selasa (4/11/2025). Putri Sinuhun, GKR Timoer Rumbai menegaskan bahwa Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamengkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram sebagai satu-satunya pewaris tahta.
PEWARIS TAHTA - Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamengkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, saat berada di Keraton Surakarta, Selasa (4/11/2025). Putri Sinuhun, GKR Timoer Rumbai menegaskan bahwa Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamengkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram sebagai satu-satunya pewaris tahta. (TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin)

GKR Timoer menegaskan bahwa kepemimpinan KGPAA Hamengkunegoro sebagai Pakubuwono XIV telah sah.

Menurutnya, jika ada pihak lain yang mengklaim sebagai pengganti, hal itu tidak dapat dibenarkan.

“Hadir kalau seperti ini saja. Mengklaim-klaim. Masalah klaim dia menggantikan itu tidak benar. Keraton berjalan baik di bawah kepemimpinan sekarang,” tegasnya.

GKR Timoer juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan prosesi jumenengan (penobatan) Pakubuwono XIV dalam waktu dekat.

Saat ini, mereka masih mencari hari baik untuk pelaksanaan upacara adat tersebut.

“Oh iya iya iya itu iya (prosesi adat jumenengan dengan tari bedhoyo ketawang). Sedang kami cari hari baiknya, kan kalau wong Jowo mesti ada hitungannya, terus baik apa enggak. Enggak (menunggu 40 hari). Secepatnya,” jelas GKR Timoer.

Baca juga: GKR Timoer Tegaskan Klaim KGPA Tedjowulan Jadi Ad Interim Raja Solo Tidak Benar : Segera Jumenengan

Setelah jumenengan digelar, pihak keraton juga berencana membentuk struktur bebadan baru di bawah kepemimpinan Sinuhun Pakubuwono XIV.

“Ya pasti kan ada arah ke sana (membentuk bebadan baru). Tapi ya pelan-pelan. Ini istilahnya untuk ngepyake jumenengan aja kita masih belum jadi. Nanti setelah itu baru kita akan rapatkan untuk pembentukan dan sebagainya. Tapi kan ini masih dalam suasana berkabung, ya pelan-pelan kita jalannya ke arah yang ke sana,” tuturnya.

Tradisi Penerus Tahta

GKR Timoer menambahkan, dalam tradisi keraton, pengumuman penerus tahta seharusnya dilakukan segera setelah raja wafat.

Hanya pada masa transisi dari Pakubuwono XII ke XIII yang mengalami penundaan karena konflik internal.

“Memang sinuhun terdahulu kan juga seperti itu. Ada saya datanya itu. Dari PB berapa ke PB berapa itu tidak ada yang lebih dari 40 hari kecuali PB 12. PB 12 kan diulur-ulur karena kepyah terus,” jelasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved