Nenek Tewas di Wonogiri
Pergi Tanpa Pamit, Nenek Asal Purwantoro Wonogiri Ditemukan Tinggal Kerangka di Hutan Tunggangan
Penemuan kerangka manusia tersebut pertama kali diketahui oleh seorang petani bernama Sarno (59).
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Putradi Pamungkas
Ringkasan Berita:
- Sarmi (95), warga Desa Bakalan, Purwantoro, ditemukan meninggal dalam kondisi tinggal kerangka di hutan Gunung Tunggangan, Kamis (6/11/2025)
- Ia dilaporkan hilang sejak 2 Oktober 2025, dan pencarian selama berminggu-minggu tidak membuahkan hasil
- Polisi tidak menemukan tanda kekerasan. Keluarga menolak autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Seorang lansia bernama Sarmi (95), warga Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tinggal kerangka di kawasan hutan Gunung Tunggangan, Kamis (6/11/2025).
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, menjelaskan bahwa penemuan kerangka manusia tersebut pertama kali diketahui oleh seorang petani bernama Sarno (59).
“Sekitar pukul 14.00 WIB, saat saksi sedang mencari pakan ternak di area perkebunan lereng Gunung Tunggangan, ia melihat tulang yang menyerupai kerangka manusia,” jelas Anom, Jumat (7/11/2025).
Setelah memastikan temuan tersebut bersama warga lain, Sarno segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Purwantoro.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Polsek Purwantoro bersama perangkat desa langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Di sekitar kerangka, ditemukan kain jarik dan pakaian yang masih melekat.
Pihak keluarga mengenali pakaian tersebut sebagai milik Sarmi, yang dikenakan saat terakhir meninggalkan rumah.
Baca juga: Pria Ditemukan Meninggal di Halaman Hotel Paragon Jauh dari Kerabat, Diduga Baru Tiba di Solo
Diketahui, Sarmi dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 5 Oktober 2025.
Dalam laporan disebutkan bahwa ia pergi dari rumah tanpa pamit sejak 2 Oktober 2025 sekitar pukul 15.30 WIB.
“Upaya pencarian sudah dilakukan. Pencarian selama berminggu-minggu tidak membuahkan hasil,” ujar Anom.
Tolak Autopsi
Berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Pihak keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.
Mereka juga telah membuat surat pernyataan resmi kepada pihak kepolisian.
“Dari hasil pemeriksaan di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Keluarga memastikan identitas korban dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya.
(*)
| Di Karanganyar, Titiek Soeharto Akhirnya Buka Suara Soal Ayahnya Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional! |
|
|---|
| GKR Timoer Beberkan Rencana Penobatan Raja Keraton Solo yang Baru : Sedang Kami Cari Hari Baiknya |
|
|---|
| Harga Emas di Solo Jumat 7 November 2025: Harga Emas Antam Naik Rp 1.000, Per Gram Rp2.486.000 |
|
|---|
| GKR Timoer Bocorkan Isi Pertemuan dengan Wapres Gibran, Jadi Saksi Penerus Tahta Keraton Solo |
|
|---|
| Fraksi PKB Ingatkan Pemkab Klaten Agar Tak Bebani Rakyat dalam Perubahan Pajak Daerah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.