Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Rumahnya Bakal Dibangun, Zohri Teteskan Air Mata: 'Saya Masih Banyak Kenangan dengan Rumah Itu'

"Untuk penghargaan pembangunan rumah, saya masih banyak kenangan dengan rumah itu, terutama ketika mengenang ibu dan bapak saya."

Penulis: Daryono | Editor: Daryono
kolase TribunSolo.com
Zohri dan rumhanya di NTB yang saat in sudah direnovasi 

TRIBUNSOLO.COM - Juara dunia lomba lari nomor 100 meter putra U-20 di Tempere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri meneteskan air mata saat ia mendengar bakal mendapatkan hadiah pembangunan rumah dari Presiden Jokowi. 

“Saya tidak menyangka mendapat sambutan seperti ini."

"Untuk penghargaan pembangunan rumah, saya masih banyak kenangan dengan rumah itu, terutama ketika mengenang ibu dan bapak saya."

"Terima kasih kepada semuanya yang telah menyambut saya,,” kata Zohri dengan meneteskan airmata saat tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (17/7/2018) tengah malam, seperti dikutip TribunSolo.com dari laman Setkab.go.id. 

Kondisi rumah sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, yang menjadi pemenang pada ajang kejuaraan atletik dunia IAAF U-20 di Finlandia.
Kondisi rumah sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, yang menjadi pemenang pada ajang kejuaraan atletik dunia IAAF U-20 di Finlandia. (Kementerian PUPR)

Zohri, pria kelahiran 1 Juli 2000 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, anak ketiga dari pasangan Saeriah dan Lalu Ahmad.

Ia kehilangan ibundanya sejak bangku Sekolah Dasar dan setahun yang lalu ayah tercintanya meninggal dunia.

Saat ini ia hanya bersama dengan saudara-saudaranya, Baiq Fazilah, Lalu Ma’arif, dan Baiq Fujianti di kediaman sederhana di Lombok Utara.

Tahun 2017 Zohri bergabung dengan pelatnas dan sejak saat itu ia sering mengikuti berbagai ajang perlombaan dan pada puncaknya menjadi anak muda tercepat setelah mencatatkan waktu 10,18 detik pada nomor 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik Junior.

Ia mampu menyingkirkan favorit juara, peringkat kedua dan ketiga yang didapat pelari Amerika Serikat Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik.

Berdasarkan catatan resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF), dalam 32 tahun penyelenggaraan, ini sejarah baru Indonesia dalam even ini setelah tahun 1986 hanya mampu peringkat 8 babak penyisihan.

“Saya bangga bisa membuat sejarah di sini."

"Ini sangat luar biasa bagi saya, saya bersyukur kepada Allah,” katanya. 

Disambut Menpora

Tiba di Terminal 3 Kedatangan Luar Negeri Bandar Udara Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (17/7) tengah malam, Zohri disambut oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung.

Menpora langsung menyambut dengan kalungan bunga, mengenakan jaket Asian Games 2018 dan menyerahkan secara simbolis uang bonus pembinaan dari pemerintah sebesar Rp250 juta dan dari BUMN PT Pegadaian (Persero) berupa tabungan emas seberat 1 kilogram.

“Terima kasih kepada semua pihak, keluarga, pelatih yang terus mendampingi."

"Terima kasih Lalu Muhammad Zohri yang telah mengibarkan Merah Putih di Finlandia,” kata Menpora.

Mendapat sambutan seperti itu, Zohri pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan semua pihak.

Dirinya sendiri tidak pernah menyangka dengan hasil yang dia dapatkan sekarang.

“Pada awalnya saya tidak pernah menyangka, namun saya percaya diri dan yakin pertolongan Tuhan, saya bersyukur kepada Allah bisa menjadi juara,” cerita Zohri mengenang perjuangannya.(TribunSolo.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved