4 Remaja di Inggris dapat Ancaman Pembunuhan setelah Serang Wanita Tua dengan Tepung dan Telur
Empat anak laki-laki usia 15 dan 17 tahun ditangkap polisi setelah foto kenakalannya beredar di sosial media.
Penulis: rika apriyanti | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rika Apriyanti
TRIBUNSOLO.COM- Empat anak laki-laki usia 15 dan 17 tahun ditangkap polisi setelah foto kenakalannya beredar di sosial media.
Keempat remaja tersebut membuat warganet marah karena menyerang seorang wanita difabel dengan telur dan tepung.
Mereka kemudian berpose di belakang wanita rentan berusia 49 tahun tersebut dimana foto tersebut beredar di media sosial.
Setelah aksi tersebut, mereka mendapat banyak ancaman bahkan sampai teror pembunuhan.
• Sisa 2 Bulan, Proyek Overpass Manahan Solo Bakal Dikebut
Ayah dari salah satu anak laki-laki lain mengatakan dia menggiring putranya langsung ke kantor polisi setempat untuk mengakui apa yang telah dilakukannya.
Remaja lainnya pun ikut meminta perlindungan polisi karena kekhawatiran akan keselamatan mereka.
Ayah bocah tersebut mengatakan saat itu anaknya sedang berjalan pulang dari pusat kota Bury.
Dia kemudian melihat dua temannya saat melintas sebuah taman.
• Remaja 15 Tahun di Filipina Tumbuh dengan Parasit Kembarannya yang Ada di Dalam Perut
Mereka kemudian mendesaknya untuk bergabung dengan mereka dalam foto di belakang wanita yang tertutup telur dan tepung.
Dia kemudian pergi dan mengatakan kepada orangtuanya tentang apa yang terjadi.
"Ada ancaman pembunuhan terhadap dirinya secara online dan kami telah memberi tahu polisi tentang hal itu," ujar ayah anak yang namanya disembunyikan tersebut.
Sementara itu, korban telah berbicara setelah serangan itu dan mengutuk aksi para remaja tersebut.
"Saya tidak menganggapnya itu dapat diterima, tetapi saya tidak ingin meningkatkan ketegangan saat ini di area tersebut."
"Saya harus berhati-hati dengan bagaimana saya menangani hal-hal dengan jelas," tambah wanita 46 tahun tersebut.
• 4 Aturan Ini Wajib Diketahui Traveler Sebelum Berkunjung ke Jepang
Wanita itu menjadi sangat tertekan setelah serangan pada Jumat (27/7/2018) itu tetapi tidak terluka secara fisik.
Kemarin, anggota dewan kota setempat, Paul Hopfensperger mengatakan: 'Saya benar-benar muak dengan apa yang saya lihat.'
"Ini hanya sekelompok kecil anak-anak yang tampaknya berniat membuat masalah."
"Wanita yang aku pahami ini adalah orang yang rentan, mereka tidak seharunya melakukan hal itu, aku kaget dan sedih."
"Ini adalah tempat yang indah dengan banyak orang baik tetapi ada sekelompok anal kecil yang menyebabkan masalah dengan perilaku sosial yang salah."
"Kurangnya pengawasan masyarakat saat ini adalah masalah," pungkasnya. (*)