Terinfeksi Bakteri saat Memancing, Pria di AS Terancam Kehilangan Nyawa setelah Tubuhnya Menghitam
Seorang kakek tengah berjuang untuk hidupnya setelah dia digigit serangga pemakan daging saat mencari kepiting.
Penulis: rika apriyanti | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rika Apriyanti
TRIBUNSOLO.COM - Seorang kakek tengah berjuang untuk hidupnya setelah dia digigit serangga pemakan daging saat mencari kepiting.
Angel Perez (60) disengat serangga tersebut saat mencari kepiting di Matt's Landing di Maurice River, New Jersey, Amerika Serikat pada 2 Juli 2018.
Dilansir TribunSolo.com dari Metro.co.uk, bakteri memasuki tubuh Perez melalui goresan kecil di pergelangan kakinya, akhirnya mengubah semua anggota tubuhnya menjadi hitam.
• Selamat! Istri Komedian Narji Lahirkan Anak Ketiga, Ini Nama Bayi dan Jenis Kelaminnya
Puterinya, Dilena Perez-Dilan (28) dari New Jersey, mengatakan bahwa semuanya terjadi sangat cepat.
"Dia pergi memancing hampir setiap hari dan menikmati hidup setelah ulang tahunnya yang ke-60, untuk memperjuangkan hidupnya,"
"Sulit dipercaya bahwa semua itu terjadi hanya karena bakteri masuk ke goresan karena berada di air."
"Kini semua hanya menunggu mukjizat," ujar Dilena.
• Mantan Suami Denada Bagikan Momen Bareng Putrinya, Tawa Lepas Shakira Bikin Kangen
Perez memperhatikan sehari setelah perjalanan memancingnya, anggota tubuhnya bengkak, berubah warna dan kulitnya melepuh.
Dokter mengatakan infeksi pada akhirnya akan membunuh laki-laki tersebut.
"Segera, infeksi tersebut akan menyebar ke seluruh kaki kanannya, kaki kiri, tangan kanan, lengan kiri."
Perez ditempatkan di ventilator selama dua hari ketika dokter menemukan infeksi dalam darahnya.
• BMKG Sebut Sudah Ada 127 Gempa Susulan di Lombok hingga Senin Pagi
Tes menemukan hal itu disebabkan oleh bakteri vibrio, yang sering ditemukan di perairan hangat di mana sungai bertemu laut.
Bahkan lebih berbahaya bagi Perez, yang memiliki sistem kekebalan yang lemah karena penyakit Parkinson.
Dokter menyarankan amputasi, tetapi memberi tahu dia 'tidak ada jaminan bahwa dia akan hidup lebih lama.
Perez, yang tetap di unit perawatan intensif di Cooper University Hospital di Camden, juga menjalani cuci darah karena ginjalnya sudah mulai mati.
"Semua orang datang kepada kami dengan mengatakan jika mereka tidak mengamputasi, dia akan terus terinfeksi dan mungkin gagal jantung."
"Tapi dia pikir kualitas hidupnya akan sangat rendah dengan amputasi, dia telah memutuskan untuk terus berjuang hanya dengan perawatan.
"Dia sangat kesakitan. Dia tidak bisa merasakan tangannya lagi.
"Saya berkata," Ayah belum meninggalkan saya, "dan dia memberi saya anggukan itu," ujar Dilena. (*)