Tukang Pos di India Dihukum Gara-gara Tidak Mengantarkan Surat pada Penerima Lebih dari 10 Tahun
Seorang tukang pos mendapat hukuman setelah melakukan kesalahan yang fatal selama bertahun-tahun
Penulis: rika apriyanti | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rika Apriyanti
TRIBUNSOLO.COM- Seorang tukang pos mendapat hukuman setelah melakukan kesalahan yang fatal.
Dilansir TribunSolo.com dari Hindustan Times pada Rabu (15/8/2018), tukang pos yang diketahui bernama Jagannath Puhan tersebut berasal dari Negara Bagian Odisha, India.
• Semarakkan Hari Kemerdekaan, Imperial Taste The Sunan Hotel Solo Berikan Diskon 73 Persen
Jagannath dihukum setelah tidak mengirim surat lebih dari 10 tahun.
Timbunan surat tersebut ditemukan setelah sekelompok anak sekolah bermain di gedung lama kantor pos cabang Odhanga di Distrik Bhadrak.
Saat bermain, mereka menemukan tas berisi surat.
Selain itu, mereka juga menemukan ATM dan buku rekening bank.
• Go-Jek Swadaya Dorong Inklusi Keuangan untuk Kalangan Mitra Driver di 66 Kota
Setelah menerima laporan, otoritas pos setempat langsung melakukan penyelidikan.
Tas itu berisi 6.000 surat dengan tanggal paling lama tercatat 2004 silam.
Sekitar 1.500 dari surat itu berhasil diselamatkan sedangkan lainnya telah dimakan rayap maupun lembab sehingga nama dan alamt sudah tidak bisa terbaca lagi.
Di antara surat tersebut, terdapat respon Angkatan Laut India kepada seorang pemuda yang berniat mendaftar pada 2011.
• Petani Jambu Ngargoyoso Karanganyar Ungkap Keuntungan Bertanam Jambu Kristal
Kemudian terdapat kartu ujian untuk mengikuti Komisi Seleksi Pegawai dan Komisi Layanan Publik beberapa tahun lalu.
Pengawas Kantor Pos Bhadrak, Sarbeswar Mishra, menyatakan dia telah menskorsing Jagannath, dan memanggilanya untuk dimintai keterangan.
"Dia terbukti melakukan kelalaian dalam tugas dan juga pelanggaran kepercayaan."
"Tindakan indisipliner bakal dilakukan. Salah satunya pemecatan," tegas Mishra.
Puhan dilaporkan bergabung sebagai petugas bagian pengantaran di Bhadrak pada 1979.
Setelah itu, pangkatnya naik menjadi kepala kantor pos.
Seharusnya, dia pensiun pada Februari 2004.
Namun, karena kantor pos pusat belum menentukan kepala yang baru, dia tetap mengemban jabatan tersebut.
Seorang penyidik mengaku Jagannath hanya mengirim surat yang bisa dilacak pengirimnya seperti surat kilat, surat yang terdaftar dan kiriman uang.
• PDI-P akan Minta Klarifikasi Rober Christanto Terkait Pencatutan Fotonya di Stiker Bacaleg 2019
Dalam keterangannya, Jagannath mengaku dalam beberapa tahun terakhir kondisi tubuhnya sedang tidak baik.
"Selama beberapa tahun, kaki saya sudah sulit dipakai berjalan sehingga saya tak bisa mengirim surat," ujar Jagannath. (*)