Idul Adha 2018
Garebek Besar Idul Adha, Keraton Kasunanan Surakarta Kirab Dua Gunungan Raksasa
Acara tersebut dilaksanakan pada Rabu (22/8/2018) sekitar pukul 10.30 WIB hingga 12.30 WIB.
Penulis: Lailatun Niqmah | Editor: Putradi Pamungkas
"Gunungan laki-laki dan perempuan itu sebagai makna kesuburan. Gunungan tersebut memiliki makna 3 hal, seperti tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang berasal dari dalam tanah, itu maknanya supaya orang tahu bagaimana asal-usulnya.
Kedua, tanahaman yang ada di atas tanah, seperti semangka, itu maknanya manusia tahu kehidupan yang dilaksanakan sekarang seperti apa.
Ketiga, buah-buahan yang berbuha di atas, seperti pepaya, hal itu bertujuan supaya orang mengerti tentang apa yang akan digayuh atau apa yang akan dituju untuk masa depannya nanti,' ungkap Dipo.
Bentuk gunungan sendiri melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.
Selain 2 gunungan raksasa, juga ada 1.000 gunungan kecil dan 25 wadah yang isinya 40 'takir'.
"Kenapa diwadahi takir, itu maknanya taqwa dan dzikir, nah isi makanan ini adalah berkah yang diberikan oleh keraton, agar didoakan, dan bermanfaat bagi masyarakat" sambungnya.
Sebelum acara Garebek Besar, pihak Keraton Surakarta telh terlebih dahulu melangsungkan acara jamasan, seperti Jamasan Nyai Setomi, Senin (20/7/2018) di kompleks Sitihinggil Keraton Surakarta.
Jamasan ini adalah acara adat mencuci atau membersihkan pusaka-pusaka keraton yang akan digunakan untuk acara Garebek Besar. (*)