Sukses Jadi Wali Kota hingga Presiden, Joko Widodo: Saya Datang dari Kampung
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengenang karir kepemimpinannya, mulai dari Wali Kota hingga Presiden.
Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Putradi Pamungkas
Senyum semringah pun terlihat dari wajahnya.
Capres petahana ini menegaskan bahwa ia bukanlah orang yang datang dari lingkungan elite.
Bapak tiga anak itu mengaku jika ia datang dari kampung.
"Saya tidak datang dari lingkungan elite, apalagi elite politik. Saya datang dari kampung.
Hanya karena kehendak Allah SWT jualah saya dapat menjadi Wali Kota, kemudian menjadi Gubernur, dan sekarang ini menjadi Presiden.
Logika politik bisa saja tak masuk, tapi siapa bisa menentang kehendak Allah SWT?," tulis Jokowi melalui akun Instagram @jokowi, Rabu (10/4/2019).
Perjalanan Karir Kepemimpinan Jokowi
Jokowi sempat bernostalgia tentang karir kepemimpinannya saat kampanye di Solo.
Jokowi memberikan orasi di tengah puluhan ribu pendukungnya dalam kampanye akbar di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (9/4/2019).
Dalam orasinya itu, Jokowi menyapa pendukung di kampung halamannya yang telah mengubah karir dalam kepemimpinannya.
"Saya sangat senang sekali bisa hadir di Solo, kota yang sangat saya cintai," ucap dia.
"Saya mengawali karier di bidang pemerintahan di sini (Solo)," jelasnya menegaskan.
• Soal Kasus Audrey, Mahfud MD: Harus Ada Penegakan Hukum Secara Tegas Jika Ingin Negara Ini Baik
Lebih lanjut dia menerangkan, pada 2005-2010 dia berhasil memimpin Solo dengan aman hingga dilanjutkan pada dua periode 2010-2012.
"2012 saya dipanggil Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) ke Jakarta," tuturnya.
"Saya pun jadi gubernur DKI Jakarta, tetapi kurang dari tiga tahun dicalonkan presiden," akui Jokowi mengenang perjalanannya.
"Dulu Pilpres 2014 Jateng 66, 65 persen," ungkapnya.
"Namun tahun ini, saya tidak mau hanya segitu, saya mau minimal 70 persen," jelas dia.
"Itu minimal loh ya," tuturnya menegaskan.
Lebih lanjut dia memaparkan, paling tidak pada Pilpres 2019 ini di Jateng bisa meraup 80 hingga 90 persen.
"Awas.. Awas khususnya Solo, harus lebih dari 84 persen," harap dia. (*)