Kasus Pembunuhan di Cianjur, Abdullah Tak Mempan Dibacok, Begitu Jimat Diambil Langsung Ambruk
Kasus Pembunuhan di Cianjur, Dufuy Tahan Dibacok Berkali-kali, Begitu Jimat Diambil Langsung Ambruk
Salah seorang tersangka pun lantas mengambil batu dan menghantamkannya ke arah kepala korban.
Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah menduga jika korban punya ilmu kebal.
Pasalnya, dari beberapa adegan rekontruksi, para tersangka terlihat sempat mengalami kesulitan saat melukai tubuh korban.
“Sepertinya begitu (punya ilmu kebal). Karena saat dibacok di leher, tangan dan perut tidak terjadi pendarahan, hanya luka-luka lecet, baru kemudian dipukul dengan
batu sehingga mengakibatkan korban tidak berdaya,” tuturnya.
Sebelum aksi pembunuhan terjadi, terang Soliyah, korban dan para tersangka mendatangi lokasi tersebut dengan mengendarai dua sepeda motor secara berboncengan.
“Antara korban dan para tersangka ini saling kenal karena satu lingkungan. Motifnya sakit hati atau dendam karena setiap kali korban lewat bunyi (knalpot) motornya bising,” imbuhnya.
Pelaku Pembunuhan Sempat Ciut Nyali Korban Keluarkan Jimat, Duel Berlanjut Setelah Jimat Dicabut
Peristiwa serupa terjadi di Bandar Lampung.
Kakak beradik di Bandar Lampung membantai temannya sendiri.
Keduanya membacok korban hingga akhirnya tewas di tempat.
Setelah membantai korban, kakak beradik ini melarikan diri hingga akhirnya ditangkap.
Polresta Bandar Lampung akhirnya menetapkan dua tersangka penganiayaan yang berujung tewasnya juru parkir Suhendi (42).
Keduanya adalah kakak adik: Khairul (38), warga Kelurahan Perwata, Kecamatan Telukbetung Selatan, dan Dedi (33), warga Kampung Palembang, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan.
Hairul (38) dan adiknya Dedi (33) ditangkap aparat Polresta Bandar Lampung
Hasil penyidikan polisi, Khairul dan Dedi mengeroyok Suhendi pada Minggu (16/6/2019) dini hari di lokasi pembangunan rumah duka, Jalan RE Martadinata, Kampung Palembang, Pesawahan.