Sistem Zonasi PPDB 2019
Sistem Dinilai Semakin Baik, PPDB Online Hari Pertama di SMKN 1 Sukoharjo Berjalan Lancar
Pada PPDB Online tahun ini, tidak banyak wali murid atau calon murid SMK N 1 Sukoharjo yang melakukan pendaftaran di Sekolah.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Hari pertama pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) Online 2019 di SMK N 1 Sukoharjo berjalan lancar, Senin (1/7/2019).
Pada PPDB Online tahun ini, tidak banyak wali murid atau calon murid SMK N 1 Sukoharjo yang melakukan pendaftaran di Sekolah.
"Dari pagi tadi hingga siang ini (pukul 12.00 WIB) yang melakukan pendaftaran di sini hanya 282 orang saja."
"Langsung kita layani dan tidak ada antrean lama," kata Wakil Kesiswaan SMK N 1 Sukoharjo, Mujiono, kepada TribunSolo.com.
• Hari Pertama Pendaftaran PPDB Online SMA di Solo, Chiara Sampai Begadang daftar Sekolah
Dia menuturkan, semenjak diberlakukannya sistem online tiga tahun lalu, jumlah siswa yang melakukan pendaftaran online di sekolahan semakin berkurang.
"Sekarang kan sudah bisa dilakukan di rumah, tidak perlu ke sekolah karena sistemnya sudah online."
"Dan saya lihat, perbaikan sistem juga terus membaik, seperti tidak terjadi server down," lanjutnya.
Waktu pendaftaraan yang tergolong panjang juga membuat wali murid tenang, karena tidak harus tergesa-gesa.
• Kuota Jalur Prestasi PPDB 2019 Banyak Komplain, Ganjar Pranowo Usulkan Kuota Jalur Prestasi Ditambah
"Pendaftaran dimulai dari tanggal -5 Juli 2019, waktunya panjang, jadi wali murid tidak tergesa-gesa," ungkapnya.
Setelah pendaftaran, akan dilanjutkan pengumuman PPDB online pada tanggal 9 Juli 2019, dan registrasi ulang pada tanggal 10 - 11 Juli 2019.
"SMK tidak menggunakan sistem zonasi, kita ambil dari nilai," ujar Mujiono.
Dia menambahkan, para peserta yang datang karena sebagian masih ada yang bingung dengan pendaftaran online.
• Jadi Jamaah Haji Tertua dari Sukoharjo, Mbah Marti Sebelumnya Ingin Naik Haji di Usia 50 Tahun
Selain itu, pada tes kesehatan mata, tidak semua Puskesmas malayani, sehingga banyak wali murid atau murid yang masih bingung.
"Sekarang kan ada tes mata, harus jelas matanya min berapa, plus berapa, buta warna, atau tidak."