Pengakuan Tetangga Juwadi Bocah Lereng Merbabu Boyolali: Pekerja Keras dan Tulang Punggung Keluarga
Tetangga menyebut Juwadi adalah sosok pekerja keras dan cekatan. Selama ini, Juwadi bekerja sebagai buruh aspal untuk menghidupi keluarganya.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Salah satu warga Dukuh Malibari, Desa Ngargoloko, Kecamatan Ampel, Juwadi terpaksa menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya, Mitro Slamet meninggal.
Selama ini, dirinya bekerja sebagai buruh aspal untuk menghidupi keluarganya.
Juwadi memiliki empat orang adik yakni Rosidi (15) yang masih SMP, Suwarno (11) duduk di bangku SD, Ajeng (7) akan masuk TK, dan yang paling bontot ada Siti Utari yang baru berusia 3 tahun.
• Usai Viral di Media Sosial, Begini Nasib Juwadi Bocah Lereng Merbabu Boyolali Sekarang

Selain itu dirinya juga masih memiliki ibu yang tidak bekerja karena keterbelakangan mental.
Tetangga menyebut Juwadi adalah sosok pekerja keras dan cekatan.
"Juwadi itu anaknya pekerja keras, kalau kerja jadi buruh itu dikasih tahu langsung bisa," kata tetangga yang juga ketua RT, Pariono Jumat (18/7/2019) siang.
Bahkan dari bekerja serabutan tersebut, Juwadi sudah dapat membeli motor sendiri.
"Dari kerja dia bisa beli motor sendiri, meskipun bukan motor baru," katanya.
Menurut tetangganya, meskipun tidak dapat berbicara Juwadi tidak pernah malas.
Usai mempunyai kambing sendiri dirinya kerap mencari rumput untuk makan kambing-kambingnya.
Selain itu dirinya juga harus menjaga warung dan memasak untuk adik-adiknya.
• Tergerak dengan Bocah Boyolali yang Hidupi 4 Adik dan Ibunya, Kita Bisa Galang Donasi untuk Juwadi
Usai viral di media sosial, kini hidup Juwadi sudah mulai membaik.
Kini Rosidi dan Suwarno sudah pindah ke panti asuhan dan meneruskan sekolah.
Sedangkan Ajeng dan Siti Utari masih di rumah bersama Juwadi dan ibunya.
Sehari-harinya, Juwadi menjalankan usaha warung, memasak hingga memberi makan kambing-kambingnya.
Sutinem sang ibu memang tidak bisa bekerja lantaran menderita keterbelakangan mental.(*)