Berita Sragen Terbaru
Sentuhan Sosial Anggota Dewan Dermawan Anak Kyai Asal Sragen: Sulap Preman Jadi Santri
Anggota DPRD Sragen dari PKB Bombong Lukito Samodro (27) berjasa juga pada masyarakat sekitarnya tinggal.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Anggota DPRD Sragen dari PKB Bombong Lukito Samodro (27) berjasa juga pada masyarakat sekitarnya tinggal.
Berkat usaha Bombong dan Kakanya Suro Jogo PBSH pemuda yang dianggap preman di sekitar Desanya kini bisa menjadi santri dan ikut mengaji di Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen yang dipimpin Kyai Syarif Hidayatulah.
"Jadi saya dan kakak saya Suro Jogo ada mendirikan tambang batu dan masyarakat disana bantu kami," kata Bombong pada TribunSolo.com, Rabu (11/9/2019).
Menurut Bombong, tanah tersebut memang milik masyarakat.
Oleh Bombong dan Suro Jogo dimintakan izin ke Provinsi untuk tambang dan sekarang dikelola untuk Pondok Pesantren juga.
• Selain Uang Setengah Miliar, Gaji Anggota DPRD Sragen Puluhan Juta ini Disumbangkan ke Masyarakat
"Itu tambang batu resmi izinnya, dan sekarang ada 300 pegawai dari masyarakat," kata Bombong.
Sejarahnya para pegawainya dulu adalah preman yang menggangur dan saat ini dapat pekerjaan dari tambang itu dan menambah kesejahteraan mereka.
"Sekarang mau ngaji mereka ikut dipondok ngaji, dan Alhamdulillah lebih baik sudah ada yang bisa beli truk dan lain sebagainya," papar Bombong.
Berkat tambang tersebut juga Bombong oleh masyarakat diminta untuk maju sebagai dewan dan akhirnya jadi.
*Uang Amplop Rp 500 juta disumbangkan*
Anggota dewan dari PKB Sragen Bombong Lukito Samodro (27) menyimpan uang Kunjungan Kerja (Kunker) selama lima tahun menjabat di DPRD Sragen.
Bombong adalah anak dari Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen Kyai Syarif Hidayatulah.
Dia menjadi dewan sejak tahun 2014 sampai saat ini.
"Dulu pada 2014 saya sudah menjadi dewan dan periode Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 - 2024 saya terpilih lagi," kata Bombong ditemui TribunSolo.com, Rabu (11/9/2019).
• Kisah Anggota DPRD Sragen Kumpulkan Amplop Kunker 5 Tahun Tembus Setengah Miliar, Lalu Disumbangkan
Sejak menjadi Dewan pada 2014 lalu, Bombong tidak pernah menerima uang saku kunkernya.
"Uang saku kunker saya kumpulkan tidak saya gunakan," papar Pria kelahiran 28 Maret 1992 tersebut.
Selama tahun 2014 - 2019 mengumpulkan uang tersebut Bombong membukanya pada momen ulang tahun Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen.
• Cerita Pengemis Berduit Puluhan Juta asal Sragen: Selalu Tolak Uang dari Anak, Tak Mau Merepotkan
"Dihitung selama setengah tahun itu dapat setengah miliar, itu saya kasih ke Yayasan dan sumbangkan ke masyarakat," papar Bombong.
Menurut Bombong, saat mencalonkan dewan dirinya tidak pernah berkampanye dan semua dari relawan.
Jadi, ketika Dia menjadi dewan uang tersebut dikembalikannya untuk membantu masyarakat dan mengembangkan wilayah Pemilihannya.
"Uang saku kunker dewan itu saya tidak ambil semua saya kasihkan ke masyarakat dan yayasan saja," papar Bombong. (*)