Pria di Pekalongan Budidayakan Belatung, Dianggap Menjijikkan Ternyata Omzetnya Menjanjikan
Namun belatung yang satu ini berbeda, belatung ini bahkan memiliki kandungan protein yang tinggi dan dapat menjadi alternatif pakan ternak.
TRIBUNSOLO.COM, KAJEN - Para peternak burung, ayam, ikan, hingga lele biasanya akan memberi makan ternaknya dengan pelet, namun siapa sangka ada belatung yang memiliki kandungan protein tinggi yang bisa dijadikan alternatif pakan ternak.
Pembudidayaan belatung ini, juga menggunakan media sampah organik yang dapat mengurangi suplai sampah organik yang selama ini terkadang menjadi permasalahan.
Mendengar kata belatung pastinya langsung bulu kuduk merinding.
Pasalnya, belatung identik dengan sesuatu yang busuk.
• Dua Brand kuliner milik Kaesang & Ansari Kadir Sang Pisang dan Ternakopi Siapkan Ekspansi Pasar Asia
Namun belatung yang satu ini berbeda, belatung ini bahkan memiliki kandungan protein yang tinggi dan dapat menjadi alternatif pakan ternak.
Belatung ini bernama maggot.
Seorang pria warga Desa Sragi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah bernama Agus Nurokhim (41) mulai membudidayakan Maggot sejak tahun 2018.
Menurutnya ketika itu, ia melihat biaya untuk pakan ikan yang dipeliharanya cukup mahal.
• Bangkitnya Budidaya Bawang Putih di Karanganyar Setelah Sempat Vakum Selama 20 Tahun
Sehingga ia berfikir untuk mencari alternatif pakan ternak yang kandungannya tidak jauh berbeda dari pelet.
"Jadi dulu saya peternak lele, kakap, dan gurame."
"Pakan mahal terus harga jual anjlok. Selalu saja rugi."
"Akhirnya saya coba-coba budidaya maggot ini," kata Agus saat ditemui Tribunjateng.com, Jumat, (13/9/2019).
• Sistem Mina Padi Terus Dikembangkan di Sukoharjo, Tidak Hanya Ikan Juga untuk Budidaya Udang Gajah
Menurutnya belatung atau maggot dan lalat yang dibudidayakan bukanlah lalat hijau yang menjijikan dan belatung yang berbau busuk.
Namun, jenis lalat dan maggot yang dibudidayakan yakni jenis lalat black soldier fly (BSF).
