Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Update Persis Solo

Reaksi Pendiri Tahu Vijaya Fitriyasa Masuk Bursa Caketum PSSI dan Mengaku Bos Persis Solo

Legalitas kepemilikan saham mayoritas PT Persis Solo Saestu (PSS) sebagai pengelola klub kebanggaan 'Wong Solo', Persis Solo masih menyisakan tanya.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Pemilik saham mayoritas baru Persis Solo, Vijaya Fitriyasa (kanan) ditemani Presiden Direktur PT Persis Solo Saestu (PSS) Eddy Junaidi (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Hotel Alila Solo, Jalan Slamet Riyadi, Minggu (15/9/2019) malam. 

Vijaya, sapaan akrabnya, dinyatakan lolos tahap pemeriksaan dan verifikasi oleh Komite Pemilihan PSSI.

PSSI Gelar Kongres Luar Biasa di Bulan Juli, 3 Agenda Penting Akan Dibahas, Pemilihan Ketua?

Persis Solo Akan Kenalkan Manajemen Baru, Perwakilan Wali Kota Solo Sayangkan Tak Diajak Komunikasi

Masuknya nama Vijaya dalam daftar sementara caketum PSSI tentu akan memunculkan beragam tanggapan.

Apalagi, pengusaha minyak tersebut masih berada dalam pusaran konflik kepemilikan klub berjuluk Laskar Samber Nyawa itu.

Pembina Pasoepati, Ginda Ferachtriawan menanggapi kemunculan nama Vijaya dalam daftar sementara caketum PSSI.

Ginda, sapaan akrabnya, mengatakan, pencalonan Vijaya menjadi caketum PSSI terkesan politis.

"Terlihat bermanuver atau menjadikam Persis sebagai batu loncatan untuk menjadi Ketum PSSI," kata Ginda.

"Sebenarnya sih bisa-bisa saja, tetepi kan nanti kalu punya klub menjadi ketua apa bisa," imbuhnya mempertanyakan.

Ginda mengkhawatirkan, status Vijaya sebagai pemilik klub akan membuatnya tidak netral dalam memimpin PSSI.

"Dia mestinya bisa menjadi Ketum harus netral, mana ada ketum malah punya klub, rasanya malah ndak pas," ucap Ginda.

"Kepemilikannya akan menjadi rancu, jangan-jangan setelah jadi ketua dijual lagi dengan alasan sudah jadi ketua, padahal belinya menjelang kongres," imbuhnya.

Ginda bahkan sempat mendapat desas-desus, jika Vijaya bukan pemilik Persis Solo yang sah.

"Isu terakhir pembeliannya dianggap tidak sah, ini agak membingungkan dan terkesan brandingnya untuk menjadi caketum," tutur Ginda.

"Apalagi kepemilikan tidak sah, kenapa dia mengaku dirinya sebagai pemilik klub, dan malah mencalonkan," imbuhnya.

Ginda berharap isu kepemilikan tersebut segera diselesaikan dan memunculkan solusi yang lebih baik untuk Persis Solo mendatang.

"Kita harapkan persis menjadi tim yang sangat diperhitungkan mengingat sejarah masa lalu," ujar Ginda. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved