Berita Sukoharjo Terbaru
Cerita Dalang Cilik Sukoharjo, Terinspirasi dari Ayah hingga Kini Mahir Bawakan Cerita Pewayangan
Dalam rangka memperingati Hari Dalang Nasional 2019 belasan dalang cilik unjuk kebolehan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dalam rangka memperingati Hari Dalang Nasional 2019 belasan dalang cilik unjuk kebolehan.
Mereka diberikan ruang dalam yang digelar oleh Pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Suloharjo yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sukoharjo di Alun-alun Setya Negara Sukoharjo, Kamis (7/11/2019).
Tidak kalah dengan dalang profesional, dalang-dalang cilik ini tampak lihai memainkan tokoh pewayangan.
Seperti Sadu Pramesi (9), dalang cilik warga Polokarto yang membawakan cerita Palguna Palgunadi.
Dari 15 dalang cilik, dia satu-satunya dalang cilik prempuan dalam acara tersebut.
"Saya belajar wayang sejak kelas 3 SD, saat ini sudah kelas 4," katanya.
• Batik Seharga Rp 30 jutaan ini Tarik Perhatian Presiden Jokowi, Gambarkan Tokoh Wayang Dewi Sri
• Pentas Wayang Kulit, Bupati Klaten Serahkan 95 Penghargaan
Dia menjadi dalang cilik ini karena terinspirasi dengan ayahnya berna Ki Wiji Santosa yang juga merupakan seorang dalang senior.
"Saya suka wayang karena sering melihat ayah tampil," ungkapnya.
Sang ayah yang mengajari dia ilmu pewayangan, sehingga dia perlahan mahir membawakan cerita pewayangan.
Selain Sadu, kakaknya bernama Riwi Sri Marcendani (14) juga diajari sang ayah mendalang.
"Biasanya belajar sama teman-teman di rumah, nanti yang ngajarin ayah," imbuh siswi SDN Gayam 1 itu.
Dari berbagai tokoh wayang yang dia pelajari, dia mengaku mengidolakan karakter Janaka, karena sosok yang baik, pintar, dan pemberani.
Dia berharap, kelak besar nanti bisa menjadi dalang profesional dan terkenal, seperti sang ayah. (*)