Proyek Tol Solo Jogja
Update Proyek Tol Solo-Jogja Melewati Puluhan Desa, Pemkab Klaten Sebut Tunggu Penetapan Lokasi
Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi menyebut penlok kawasan yang terdampak proyek Tol Solo-Jogja masih belum dapat dipastikan.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Penetapan lokasi (penlok) kawasan yang terdampak proyek Tol Solo-Jogja masih belum dapat dipastikan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi membeberkan bahwa dirinya kini tengah menunggu penandatanganan surat keputusan (SK) penlok proyek Tol Solo-Jogja oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
"Penlok Tol Solo-Jogja kan jadi sepaket dengan penloknya antara Solo-Jogja dan Bawen-Jogja," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (12/11/2019).
"Kalau untuk trase Tol Solo-Jogja tidak ada masalah," jelasnya menekankan.
Jaka membeberkan bahwa saat ini penetapan lokasi belum bisa ditetapkan karena menunggu penyelesaian Tol Bawen-Jogja.
Namun, masih ada pertimbangan terkait lebar pada kedua sisi jalan tol.
"Acuan dari Bina Marga itu lebar 1:4 tapi Pemkab Klaten minta mintanya 1:2," katanya.
• Lintasan Jalan Tol Solo-Jogja di Klaten Bakal Digeser karena Terkena Mata Air
• Soal Pembangunan Tol Solo-Jogja dan Bawen-Jogja, Ganjar Pranowo Tunggu Keputusan Kementerian PUPR
"Jika trase nanti sudah ditetapkan, baru nanti sosialisasi dan pelaksanaan kaitannya dengan pembebasan lahan," ujarnya.
"Kalau penlok-nya belum ya berarti pembebasannya masih lama," katanya.
Dia menambahkan Kabupaten Klaten akan menjadi daerah terluas yang terdampak proyek Tol Solo-Jogja.
• Kelanjutan Tol Solo-Yogya, Ini Pesan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada Pejabat Baru
• Jalan Tol Soker Siap Beroperasi, Permintaan Tap Cash BNI di Solo Meningkat
Lahan terdampak proyek tol diperkirakan mencapai 608 hektare (ha).
Yakni diperkirakan ada 45 desa di 9 kecamatan yang bakal tergilas Tol Solo-Jogja
Mayoritas lahan terdampak yakni sawah dengan persentase 73,91 persen.
"Ditargetkan, proyek jalan tol tersebut bisa dimulai pada 2020," jelasnya.
Adapun diperkirakan pintu keluar tol atau exit tol bakal berada di tiga wilayah yakni Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Desa/Kecamatan Ngawen, serta desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo. (*)