Usai Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Seorang Pria Tertular DBD hingga Membuat Para Dokter Bingung
Baru-baru ini beredar kabar yang cukup menggemparkan yakni seorang pria tertular demam berdarah atau DBD setelah berhubungan badan sesama jenis.
Misalnya saja, dari kalangan waria ada 28 kasus HIV.
"LSL itu kan bisa antara laki-laki dan waria, atau laki-laki dengan laki-laki," sambung Ifada.
Ifada meyakini, angka yang sebenarnya jauh lebih besar.
Perempuan yang juga bekerja sebagai psikolog ini mengatakan, perilaku LSL memang tidak lepas dari konstruksi psikologis sejak anak.

Misalnya anak laki-laki tumbuh tanpa sosok ayah, atau tidak punya figur ayah yang bisa memberikan kasih sayang.
Anak yang merindukan kasih sayang ayah ini, akan rentan jika ada sosok laki-laki yang memberinya perhatian.
Dalam masa puber, pikirannya bisa terkonstruksi bahwa lebih nyaman dengan laki-laki.
Masih menurut Ifada, dalam Skala Kinsey (skala heteroseksual-homoseksual), jika masih dalam pikiran, seseorang masih bisa disembuhkan.
"Jika belum pernah melakukan kegiatan seksual sesama jenis, masih bisa dikembalikan dengan campur tangan psikolog dan psikiater," ujar Ifada.
Namun bagi pelaku LSL yang aktif berhubungan seksual, KPA melakukan pendekatan yang berbeda.
Sebab pelaku akan sulit untuk dipulihkan, untuk menjadi heteroseksual.
KPA akan menekankan pentingnya safe sex, agar tidak terjangkit infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV.
Dari kasus LSL yang ditangani KPA, mayoritas adalah pelaku seksual sejenis yang aktif.
Bahkan ada yang sudah melakukannya sejak SMP.
"Pelaku LSL ini jarang yang hanya punya satu pasangan seks. Biasanya mereka punya tiga sampai empat pasangan seks," pungkas Ifada.