Kontroversi Limbah PT RUM
Polres Sukoharjo Ungkap Ada 327 Personel Gabungan yang Dikerahkan Kawal Demo di Depan Pabrik PT RUM
Sebanyak 327 personel keamanan dikerahkan untuk mengawal aksi Demo di depan Pabrik PT RUM di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Selasa (10/12/2019).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO -- Sebanyak 327 personel keamanan dikerahkan mengawal aksi demo menuntut penanganan bau busuk limbah di depan pabrik PT RUM di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Selasa (10/12/2019).
Menurut Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, petugas keamanan Polri dibantu TNI.
"Kami kerahkan personel pengaman dari Polri dan TNi sebanyak 327 orang," katanya.
Selain dari Sukoharjo, dia mendapatkan bantuan petugas pengamanan dari Kabupaten Wonogiri sebanyak 30 personel.
"Kita mengamankam warga, agar dalam aksi ini tidak terprovokasi," imbuh dia.
Yugo mengimbau, sejak dini mewanjti-wanti agar demonstran menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan damai.
Sesuai dengan peraturan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998, para pengunjuk rasa ini diberi izin sampai pukul 18.00 WIB, sehingga membubarkan diri dengan tertib.
• Ini Tiga Tuntutan Warga yang Akan Disampaikan saat Aksi Demo di Depan PT RUM Siang Ini
• Tanggapi Aksi Demo Warga Terdampak Limbah, Manajemen PT RUM Akui Bersedia Terima Keluhan
"Kita akan lakukan pengamanan selama proses demo ini berakhir," terangnya.
Dari pantauan TribunSolo.com, di Jalan Songgorunggi - Jatiputo, diberlakukan rekayasa lalu lintas.
Kendaraan dari arah barat dialihkan ke jalan kampung, agar tidak melintasi depan pabrik PT RUM.
Aksi demo yang akan dilakukan oleh Forum Warga Terdampak PT. RUM (RATA - PT.RUM) ini diikuti ratusam demonstran.
Menurut salah satu koordinator aksi, Herman, ada tiga tuntutan yang akan dibawa pada aksi siang ini.
"Kami akan membawa tiga tuntutan, yaitu hentikan pencemaran lingkungan yang dilakukan PT RUM," jelas dia.
"Cabut ijin lingkungan PT RUM, dan hentikan represifitas aparat terhadap warga Sukoharjo," katanya menekankan. (*)