Pilkada Solo 2020
Baju Kebesaran Gibran & Relawan yang Ngehits Belum Dijual Bebas di Pasar Solo, Ini Penelusurannya
Baju kebesaran Gibran Rakabuming Raka bernama 'Indonesia Raya' belum ditemukan di lapak-lapak pedagang di pasar Solo.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO -- Baju bernama 'Indonesia Raya' yang pertama kali dikenalkan Gibran Rakabuming Raka pada 18 September 2019 lalu, ternyata menjadi primadona dan digunakan relawannya.
Bahkan baju berjenis kemeja bernama Homme Libre atau Manusia Merdeka yang diproduksi oleh Tenue de Attire Bandung, kini telah digandakan menjadi baju khusus kelompok relawan Bakal Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Namun jenis kemeja yang sebelumnya berwarna krem dan orange dengan motif gambar sejumlah pahlawan, telah dimodifikasi menjadi sebuah kaus berwarna putih dan perpaduan warna merah.
Di antaranya dipakai ribuan relawan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengantar pendaftaran ke DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah (Jateng) di Semarang, Kamis 12 Desember 2019.
Walaupun kaus ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat Kota Solo sebagai pakaian kebesaran relawan Gibran ini, ternyata barang itu tidak ditemukan di sejumlah pasar tekstil tradisional dan modern terbesar.
Di antaranya di Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS) dan Benteng Trade Center (BTC).
Adapun TribunSolo.com menyusuri dari kios satu ke kios lain, dari satu lantai ke lantai yang lain.
Hasilnya, sama sekali tidak terlihat penjual yang memajang kaus di dalam kiosnya tersebut.

Saat ditanyakan langsung kepada sejumlah penjual, sebagian besar mengau tidak ada yang menjual kaus Indonesia Raya yang dipopulerkan Gibran beberapa bulan ini.
• Beredar Kabar Utusan Megawati Soekarnoputri Temui Rudy di Solo, Ada Apa?
• Gibran-Ginda Bertemu di Panggung yang Sama, Sinyal Apa?
“Kami tidak menjual kaos tersebut, apalagi memproduksi,” ucap pedagang pakaian di PGS, Dita kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/1/2020).
Hal senada juga diutarakan pedagang di Pasar Klewer.
"Kaus itu (Gibran) gak ada," ujar pemilik kios Pasar Klewer, Tri Martini.
Dia mengaku belum berani untuk menjual dan memproduksi kaus Indonesia Raya saat ini karena mereka tidak mau ambil resiko.
Meskipun saat ini masuk dalam momentum Pilkada Solo 2020.