Sudah 8 Bulan Antraks Menyebar di Gunungkidul, 27 Warga Positif Antraks
Dari sampel tanah yang dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates Yogyakarta ditemukan positif spora antraks.
Ring merah untuk Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, dengan sapi sebanyak 579 ekor, kambing 1.458 ekor.
Zona kuning di Desa Sidorejo Ponjong dan Desa Dadapayu Semanu. Desa Sidorejo memiliki 2.500 ekor sapi dan 2.000 ekor kambing. Sedangkan di Desa Dadapayu 335 ekor sapi dan 803 ekor Kambing.
Zona kuning berikutnya di Desa Semanu dan Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu. Desa Semanu sebanyak 825 ekor sapi dan 1805 ekor kambing.
Sedangkan Desa Ngeposari sebanyak 552 ekor sapi dan 759 ekor kambing.
Untuk Desa Pucanganom, Rongkop sedang dilakukan penghitungan.
Menanggapi kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul, Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta warga Gunungkidul berhati-hati ketika ada hewan ternak yang mati mendadak.
Sri Sultan juga meminta agar hewan ternak yang mati mendadak jangan lantas disembelih dan dagingnya dikonsumsi karena bisa saja terkena antraks
"Wong (hewan ternak) sehat begitu mendadak mati, kok terus dibagikan ke penduduk. Ya nek antraks yo keno kabeh (ya kalau antraks ya kena semua), jadi menyebar dan kita agak kesulitan untuk mengatasi," ucap Sri Sultan
Sri Sultan mengatakan peristiwa serupa pernah terjadi di Kabupaten Gunungkidul.
"Jadi kalau ada yang mati seperti itu, ini kan sudah kedua kali, mungkin kira-kira enam, delapan bulan yang lalu juga terjadi hal yang sama," jelasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Wijaya Kusuma | Editor: Rachmawati, Candra Setia Budi, Aprillia Ika, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Pythag Kurniati, David Oliver Purba)