Pilkada Solo 2020
Sosok Joko Santosa yang Diisukan Jadi Wakil Gibran, Saudagar Sukses yang Jual Mesin sampai Jerman
Joko Santosa (44) yang sempat diisukan siap menjadi pendamping Bakal Calon Wali Kota, Gibran Rakabuming Raka merupakan sosok saudagar sukses.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Bahan-bahan yang telah dibeli kemudian diolah di garasi rumah Joko.
Meski harus mengerjakan pembuatan itu di garasi rumah, tetangga sekelilingnya tak merasa terganggu.
"Tetangga tidak mengeluh, dulu saat saya mengerjakan produksi di garasi rumah," tutur Joko.
• Perangi Hoax, Gibran Putra Jokowi Ajak Tangan Warganet Solo Tak Gatal Sebarkan Berita Tidak Benar
Ia juga sempat menyewa sebuah rumah sekitar 350 meter selatan rumahnya untuk dijadikan gudang.
Tahun 2010, Joko memilih untuk membangun tempat usahanya di daerah Ringroad Utara Solo.
Disaat yang bersamaan, ia juga mulai mencoba impor bahan baku yang dapat dirakitnya sendiri di Indonesia.
"Kantor yang sekarang itu mulai dibangun tahun 2010, dan baru pindah kesana sekira tahun 2011," kata Joko.
"Tahun 2010, saya juga sudah mulai mencoba impor tapi completely knock down, bahan-bahan yang dibeli bisa kita rakit di Indonesia," tambahnya.
Joko perlahan mempelajari dan mengembangkan bahan-bahan impor yang telah dibelinya.
• Reaksi Gibran Putra Jokowi Dapati Fotonya Disandingkan dengan Joko Santosa Bertebaran di Solo
"Dari situ mulai mengembangkan, kita pelajati kelemahan mesini ini apa, lalu coba kita perbaiki," ujar dia.
"Konsep dasar mesin saat itu sudah ketinggalan, yang kita impor teknologi tahun 1970, yang pada akhirnya kita coba buat desain baru, benar benar kita rubah dengan teknologi terbaru," imbuhnya.
Perlahan usaha manufaktur mesin pengepakan rokok yang dirintisnya mulai bisa membuat sebuah mesin.
"Kami mulai buat sendiri mesin tahun 2014, dengan pertimbangan waktu itu nilai dollar sudah di angka kisaran Rp 8.500 atau Rp 8.700," terang Joko.
"Lalu dollar terus naik di angka Rp 11 ribu, saya kemudian memprediksi itu akan terus naik dan memutuskan harus bisa membuat sendiri," tandasnya. (*)