Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keluarga WNI Terpapar ISIS di Solo

Kisah DI yang Dibawa Kabur Suami ke Suriah Gabung ISIS, Menikah Diam-diam tanpa Diketahui Orangtua

Perempuan warga Tipes, Serengan, Solo, DI (30), menikah diam-diam dengan pria yang kini membawanya ke Suriah untuk bergabung ke kelompok ISIS.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA
Warjinem menunjukkan foto putri sulungnya, DI, yang dibawa kabur suaminya ke Suriah demi bergabung dengan kelompok teroris ISIS sekira tahun 2014. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Perempuan warga Tipes, Serengan, Solo, DI (30), menikah diam-diam dengan pria yang kini membawanya ke Suriah untuk bergabung ke kelompok ISIS.

Menurut pengakuan kedua orangtua DI, Warjinem (50) dan Paidin (53), menceritakan pernikahan putri sulungnya dengan pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu.

Hubungan DI dengan suaminya saat ini sempat membuat Warjinem dan Paidin dibuat terkaget-kaget.

Putrinya Dibawa Kabur Gabung ISIS di Suriah, Ibunda Ceritakan Awal Mula Pertemuan DI dengan Menantu

Mereka menikah tanpa sepengatahuan Warjinem dan Paidin di Lamongan.

“Dulu sempat dikenalkan ke saya sama bapak, saya pikir itu perkenalan biasa namun bagi dia itu sebagai sebuah lamaran, selang beberapa hari anak saya dibawa pergi setelah itu saya minta pulang,” kata Paidin saat ditemui TribunSolo.com di rumahnya di daerah Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Kamis (6/2/2020).

“Setibanya di rumah sini, mereka menyatakan sudah menikah pada tahun 2013, saya sebagai walinya kaget dan bertanya-tanya, walinya siapa, walinya kan seharusnya saya, tapi saya belum merasa menikahkan,” imbuhnya.

Paidin dan Warjinem kemudian meminta suaminya DI itu untuk kembali ke Lamongan untuk mempersiapkan sejumlah berkas yang diperlukan untuk keperluan pernikahan.

Nasib DI, Wanita yang Dibawa Suaminya Gabung ISIS, Nelangsa dengan 2 Anaknya di Pengungsian Suriah

“Tanpa pikir panjang, saya minta dia untuk pulang dulu, mempersiapkan surat-surat yang diperlukan, selang waktu sebulan tak kunjung datang dan tiba-tiba datang membawa surat-surat yang sudah dikaruan bentuknya,” ucap Paidin.

“Akhirnya, ya saya nikahkan betul,” tambahnya.

Awal mula pertemuan DI (30) dengan suaminya adalah saat keduanya sama-sama menghadiri sebuah pengajian di pondok pesantren di Sukoharjo.

“Setelah anak saya kemudian memilih mengaji di luar, waktu itu sore hari, mengajinya bersama-sama dengan laki-laki yang saat ini menjadi suaminya itu,” ucap Warjinem.

“Kami tidak tahun awal perkenalan anak saya dengan laki-laki itu, awalnya saya tidak tahu kalau dia berasal dari sana,” tambahnya.

Trauma Ibu yang Anak Sulungnya Dibawa Bergabung dengan ISIS Suriah, Larang Anak Bungsu Berorganisasi

Perkenalan dengan suaminya saat ini membuat perangai DI mulai berubah, tidak seperti DI yang dikenal keluarganya.

Keluarga mengenal DI sebagai sosok yang penurut, pintar, dan lucu.

Namun sosok itu perlahan “menghilang” dalam benak DI.

“Anak saya itu pribadi yang menyenangkan sekali dan lucu, setalah salah pilih pasangan, perubahannya itu cepat sekali, anak saya mulai menutup diri,” terang Warjinem.

Warjinem tak bisa menyembunyikan sedihnya tatkala menceritakan tentang DI di rumah sederhananya yang berukuran 3 x 5 meter persegi.

Padahal, menurut Warjinem, anaknya itu tidak tahu apa-apa soal bergabung dengan ISIS.

Kisah Warjinem & Paidin Rela Makan Nasi Ditaburi Kecap, Demi Anak & Cucunya Bertahan Hidup di Suriah

DI diajak kabur suaminya ke Suriah pada 2014 tanpa sepengetahuan Warjinem dan Paidin.

Yang membuat Warjinem nelangsa, saat dibawa kabur ke Suriah itu, DI sebenarnya tengah hamil tua anak pertamanya.

Warjinem dan suaminya, Paidin (53) bahkan tidak tahu secara pasti waktu keberangkatan DI dan suaminya ke Suriah.

“Mungkin itu terjadi tahun 2014, pada waktu itu anak saya sedang hamil tua anak pertamanya,” tutur Warjinem.

“Itu tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuhnya membeberkan.

Mereka baru mengetahui putri sulungnya itu kabur ke Suriah dari adik Warjinem di Jakarta yang memiliki kedekatan dengan DI.   

Ibu Simpatisan ISIS Sempat Lapor & Mengiba Polisi Usai Anaknya Dibawa ke Suriah, Ini yang Didapatkan

 “Anak saya itu seringnya kontak dengan adiknya istri saya yang ada di Jakarta, anak saya itu dekat sekali dengannya, ia bahkan masih mengingat nomor buliknya itu sampai sekarang,” kata Paidin.

“Akhirnya kami dapat informasi dari buliknya,” imbuhnya.

Warjinem menuturkan DI sebenarnya ingin pulang ke Indonesia dan bertemu dengan keluarganya.

Ibu 2 anak perempuan itu pun kebingungan ingin meminta pertolongan kepada siapa, supaya putri sulungnya itu bisa kembali ke pelukannya.

“Kami juga bingung, saya ini warga negara yang baik semua perintah saya ikuti, saya mohon dibantu, kami ini korban mohon dibantu pemulangan anak saya, anaku cepat segera pulang ke Indonesia,” tutur dia.

Ratapan Warjinem, Ibu Simpatisan ISIS pada Jokowi : Pulangkan Anakku Pak, Kita Sama-sama Orang Solo

“Anak saya sebenarnya sudah ingin pulang ke Indonesia, ke tanah kelahirannya,” katanya.

Warjinem pun mengiba ke Presiden Indonesia, Jokowi, yang disebutnya sama-sama wong Solo.

"Kami memohon kami orang Solo se-daerah,"

"Saya ingin memohon, Pak (Jokowi) tolong Pak, saya orang Solo warganya (agar) dibantu. Anak saya diambil, dia perempuan tidak tahu apa-apa,"

"Pak mohon, Pak Jokowi, pulangkan anakku, Ya Allah aku orang Solo, mohon dibantu mohon dibantu pulangkan anak saya ke Indonesia, ke Solo," kata Warjinem. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved