Anak Kandung Bunuh Ibu
Ditemukan Bersimbah Darah di Perkebunan, Ibu di Wonogori Diduga Dibunuh Anak Kandung
"Kronologis pastinya kita belum tahu karena saksi yang melihat langsung kejadian tidak ada," terang AKP Purbo saat dihubungi TribunSolo.com
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Warga Dusun Pudak RT 003 RW 005, Kelurahan Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri digegerkan temuan seorang yang tewas bersimbah darah di perkebunan setempat, Sabtu (22/2/2020).
Orang yang tewas tersebut berinisial AP (67) warga setempat.
Saat warga menemukan A sudah dalam kondisi terlentang dan bersimbah darah di kebun tersebut pukul 09.00 WIB.
• Kronologi Pembunuhan Sadis Ibu di Surabaya, Dua Anak Balita Korban Menyaksikan dan Menangis
• Jadi Korban Pembunuhan dan Jasadnya Dibungkus Sprei, Ternyata Pelakunya Pacarnya Sendiri
AP diduga dihabisi anaknya sendiri berinisial D (38) yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Sebab, Tak jauh dari lokasi kejadian, ditemukan batu sebesar kepala yang diduga untuk menghabisi nyawa A.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Purbo Adjar Waskito mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing mengemukakan polisi sampai saat ini masih menelusuri lebih lanjut terkait kronologis kejadian.
"Kronologis pastinya kita belum tahu karena saksi yang melihat langsung kejadian tidak ada," terang AKP Purbo saat dihubungi TribunSolo.com via sambungan telepon, Sabtu (22/2/2020).
Polisi juga masih menyelidiki dugaan gangguan kejiwaan pelaku pembunuhan.
"Pelaku sudah diamankan di Polres Wonogiri, nanti kita observasi lebih lanjut lagi," jelas Purbo.
Purbo menjelaskan pelaku diduga kuat memiliki gangguan kejiwaan apabila melihat riwayat kesehatannya.
"Dulu itu dia pernah menganiaya orang tuanya, dan memang memiliki riwayat sakit jiwa," tutur AKP Purbo.
"Pelaku juga sudah pernah dibawa ke dokter dan memang sakit jiwa kala itu," imbuh AKP Purbo.
Pelaku rencananya akan dibawa ke rumah sakit jiwa terlebih dulu.
"Rencananya nanti langsung dibawa ke rumah sakit jiwa, untuk melihat apakah bisa dihukun atau tidak," kata dia.
"Yang jelas kita masih menunggu hasil dari dokter," pungkas AKP Purbo. (*)