Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Sutoyo Buka Jasa Service Kartu KTP dan SIM yang Ambyar, Disulap Kartu Jadi 'Cling' dalam Lima Menit

Usaha reparasi kartu SIM dan KTP ambyar alias rusak yang dilakukan Sutoyo (55) ini cukup unik.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji
Usaha reparasi kartu SIM dan KTP ambyar alias rusak yang dilakukan Sutoyo (55) di Samsat Singapuran, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Rabu (26/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Usaha reparasi kartu SIM dan KTP ambyar alias rusak yang dilakukan Sutoyo (55) ini cukup unik.

Sehari-hari warga Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari Solo mangkal di dua tempat berbeda.

Pada pagi hari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dia sudah berada di Samsat Singapuran, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.

Sementara sore pada pukul 16.00 hingga 20.00 WIB, pindah posisi di Robinson, Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo.

Hari Terakhir Penyerahan Berkas di KPU Solo, Abah Ali-Gus Amak Klaim Kantongi 38.743 Dukungan e-KTP

Di setiap mangkal, dia hanya menggunakan sejumlah kursi yang ditata layaknya meja.

Agar mengetahui jasa reparasinya, Sutoyo membawa poster bertuliskan 'Menerima Perbaikan Kartu Mengelupas, Kartu Patah dan Kotor'.

Tampilnya pun sederhana, begitu juga sifatnya ramah terlihat dari caranya menyapa orang.

"KTP rusaknya, silahkan," teriak Sutoyo setiap ada orang yang lewat di Samsat Singapuran, Kartasura, Rabu (26/2/2020).

Lapaknya juga sederhana hanya barisan kursi plastik yang dia tutup menggunakan MMT bertuliskan reparasi KTP dan SIM.

Diatas meja, ada "senjata" memperbaiki KTP rusak seperti anti gores, gunting, lem alteco, minyak kayu putih, dan alat gesut.

Bermodalkan alat - alat sederhana itu dia bisa memperbaiki KTP dan SIM beserta kartu lainnya yang rusak.

Kisah Sukses Perjuangan Mudofir,Anak Petani Desa yang Berhasil Jadi Profesor & Rektor IAIN Surakarta

Suasana di Samsat Singapuran Rabu (26/2/2020) pagi belum banyak orang, lapak Sutoyo juga belum banyak pelanggan.

Sutoyo mengatakan, pagi itu sudah ada empat orang yang meminta jasanya perbaiki KTP mereka karena pecah dan patah.

"Iya sudah tiga tahun saya kerja seperti ini," papar Sutoyo.

Awalnya, Sutoyo belajar memperbaiki kartu KTP yang pecah atau rusak dari mahasiswa yang berasal asal Cilacap.

Mahasiswa itu, dari kuliah di universitas swasta sampai lulus dan menikah bekerja jadi tukang servis KTP.

Setelah lancar belajar, dia akhirnya membuka usaha sendiri sampai saat ini.

Sektor Perdagangan dan Reparasi Jadi Penyumbang Terbesar Investasi Solo Hingga Pertengahan 2016

Lapaknya juga tidak tentu, kadang di Solo kemudian Sukoharjo, intinya di kawasan Solo Raya.

"Paling sering Sukoharjo, Solo, Boyolali, kalau muter," kata Sutoyo.

Biaya reparasi KTP juga terjangkau mulai Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu.

"Bahkan lima menit bisa selesai satu biji," aku dia.

Sebelum menekuni pekerjaan itu, service KTP ini hanya pekerjaan sampingan saja untuk menambah pemasukan.

"Sebelumnya saya ngojek, tapi sekarang ini (service KTP) jadi pekerjaan utama," jelas Sutoyo. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved