Gunung Merapi Erupsi
Nekat Tak Pakai Masker Saat Terobos Hujan Abu Merapi, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh Manusia
Ini yang Terjadi Pada Tubuh Manusia, Bila Nekat Tak Pakai Masker Saat Terobos Hujan Abu Merapi
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Rifatun Nadhiroh
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Menghentaknya kabar Virus Corona masuk ke Indonesia membuat masker menjadi barang langka di sejumlah daerah.
Tak terkecuali di Solo dan Klaten, Jawa Tengah.
• Kesaksian Julie, Pasien Corona yang Sembuh dalam 9 Hari : Sulit Bernafas Jadi Puncak Penderitaan
• Rumah Presiden Jokowi di Solo juga Terguyur Hujan Abu Erupsi Gunung Merapi
Nah, khusus di Solo dan Klaten, kekosongan stok masker membuat kecemasna warga menjadi berlipat.
Penyebabnya, kabar masuknya Virus Corona dibarengi dengan peristiwa erupsi Gunung Merapi.
Peristiwa erupsi ini membuat hujan abu sampai ke wilayah Klaten, bahkan hingga ke Kota Solo.
Warga Solo dan Klaten pun sulit mendapatkan masker untuk beraktivitas di tengah hujan abu Merapi.
Padahal, abu dari erupsi gunung berapi, sangat berbahaya bila masuk ke dalam tubuh.
Dekan Fakultas kedokteran UNS Dr Reviono mengatakan, Abu Vulkanik merupakan benda asing.
"Jadi harus dikeluarkan dari tubuh, jadi kalau Tidak Pakai masker berarti masuk dalam tubuh," kata Dr Reviono, Rabu (4/3/2020).
Ada resiko bila abu vulkanik masuk dalam tubuh yakni akut dan kronik.
Kalau akut diawali batuk - batuk kemudian berdahak dan timbul sesak nafas dan apabila berlangsung lama akan menjadi kronik.
"Kalau kronik sudah jadi Gangguan pengembangan paru (preskripsi)," kata Dr Reviono.
"Sehingga kebutuhan oksigen tidak terpenuhi. Terbatas kemampuannya bergerak," jelas dia.
Apabila sudah terjadi preskripsi, paru-parunya menjadi tidak normal.