Viral Imam Meninggal di Masjid Klaten
Pemerintah Desa Tegaskan Imam Masjid di Klaten yang Meninggal Dunia Bukan karena Corona
Pemerintah Desa Sribitan menegaskan warganya yang meninggal di Masjid Al-Ikhlas karena serangan jantung, bukan akibat Virus Corona.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pemerintah Desa Sribitan menegaskan warganya yang meninggal di Masjid Al-Ikhlas karena serangan jantung, bukan akibat Virus Corona, Jum'at (20/3/2020).
Warga tersebut merupakan khatib sekaligus imam shalat Jumat di masjid yang berada di Dukuh Kaibon, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Desa Sribitan, Alibi menerangkan, imam shalat Jumat yang bernama Agus Salim (56) merupakan warga Desa Sribitan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.
• Imam Masjid di Klaten Ini Menghembuskan Meninggal Dunia saat Shalat Jumat Tengah Berlangsung
"Setiap Jum'at Legi, ia mendapatkan tugas memberikan tausiah Jumat di dukuh tersebut, jadi sebelahan desa," ungkap dia kepada TribunSolo.com.
Dia lantas menekankan, meninggalnya imam shalat tersebut bukan karena desas-desus Virus Corona yang masih merebak akhir-akhir ini di Indonesia.
"Warga saya yang meninggal di masjid itu bukan karena Virus Corona," ungkap.
"Korban meninggal karena serangan jantung mendadak," kata dia menekankan.
Pasalnya dia khawatir ada yang mengait-ngaitkan meninggalnya seseorang dengan fenomena akhir-akhir ini yakni karena Corona.
Selain mengimami dan memberikan tausiah, Agus semasa hidup mengandalkan hidup dari uang kontrakan.
"Rumahnya dikontrakkan ke orang lain, sementara dia dan keluarga memilih mengontrak di rumah lain," aku dia.
Korban dikenal Alibi seseorang yang suka menulis buku dan aktivis masjid.
• ASN Boleh Bekerja di Rumah karena KLB Corona, Pemkot Solo Jamin Tak Ada Pemotongan Gaji
Bahkan Alibi mengaku pernah diminta untuk membaca buku karangan korban.
"Korban suka menulis buku dan sering jadi aktivis masjid, bahkan saya pernah diminta untuk membaca buku karangannya," katanya
Meninggal saat Shalat Jumat
Sebelumnya, seorang khatib dan imam shalat Jumat di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng) menghembuskan nafas terakhirnya di tengah-tengah berlangsungnya shalat, Jum'at (20/3/2020).
Khatib tersebut bernama Agus Salim (56), warga Desa Sribitan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.
Dia meninggal di Masjid Al-Ikhlas yang terletak Dukuh Kaibon, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.
Setiap Jum'at Legi, ia mendapatkan tugas memberikan tausiah Jumat di dukuh tersebut.
Menurut Kepala Desa Sribit, Alibi, korban meninggal dunia selesai khatbah dan dilanjutkan dengan shalat.
"Agus merasakan kurang enak badan, lalu ia meminta orang lain yang menjadi imamnya," ungkapnya.
Setelah imam diganti ia melanjutkan salatnya bersama jemaah lain.
• Saat Bupati Klaten Sri Mulyani Gendong Alat dan Beraksi Semprotkan Disinfektan Guna Cegah Corona
Saat di tengah pelaksanaan salat, tiba-tiba tubuhnya ambruk dan jatuh di pangkuan jemaah di sebelahnya.
Sontak setelah pelaksanaan shalat, membuat puluhan jemaah geger mendapati khatib-nya sudah di pangkuan jemaah lainnya di sebelahnya.
"Lalu dengan respon jamaah segera membawa keluar untuk dilarikan di rumah sakit," jelas Alibi.
Namun sebelum dilarikan rumah sakit, nyawanya tak tertolong.
"Setelah dicek detak jantungnya, detak jantungnya berhenti," aku dia.
Alibi menjelaskan penyebab kematian korban karena serangan jantung, meskipun selama ini tidak ada riwayat.
"Agus Salim meninggal itu karena serangan jantung mendadak," kata Alibi.
Alibi mengaku kaget karena korban tidak punya riwayat penyakit
"Saya kaget tiba-tiba mendapatkan kabar dia meninggal, padahal dia tidak ada laporan riwayat penyakit sebelumnya," ungkap Alibi.
Alibi mengatakan kehidupannya dan keluarga bergantung pada indekos miliknya.
"Saat ini, penghasilannya hanya bergantung dari uang sewa indekos miliknya," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, korban dikenal suka menulis dan aktivis keagamaan.
"Ia dikenal suka menulis dan sering bolak-balik kampung jadi khotib dan Imam," katanya
"Awalnya Agus Salim setiap Jum'at Kliwon, tapi pindah Legi dan selalu mendapat giliran memimpin imam dan khotib di masjid," aku dia.
Korban meninggalkan seorang Isteri dan 5 orang anak. (*)