Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Marak Jenazah Positif Corona yang Ditolak, Sekda Sukoharjo: Masyarakat Tak Perlu Panik

Marak terjadi aksi penolakan warga saat sebuah ambulans membawa jenazah positif Corona untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
(ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)
ILUSTRASI - Proses pemakaman pasien Covid-19 asal Sidoarjo meninggal dunia, Rabu (25/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com. Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Marak terjadi aksi penolakan warga saat sebuah ambulans membawa jenazah positif Corona untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Dari beberapa video yang diposting disejumlah akun di sosial media, menggambarkan warga memblokade jalan agar mobil ambulans tersebut tidak masuk kedalam kampung halaman mereka.

Padahal jenazah tersebut hendak dimakamkan sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan WHO.

Lagi, Aksi Pengusaha di Solo Bagikan Sembako ke Warga Terdampak Corona, Sehari Keluarkan Rp 12 Juta

Menanggapi hal itu, Sekda Sukoharjo, Agus Santosa meminta masyarakat agar tidak terlalu panik.

"Standar pelaksanaan penanganan jenazah Covid-19 itu sangat baik dan sesuai standar."

"Peti jenazah dibungkus plastik dan tidak boleh ada pelayat," katanya saat ditemui di rumah dinasnya, Jumat (3/4/2020).

Tak Main-main soal Karantina Pemudik, Pemkot Solo Siapkan 5 Bus untuk Jemput Pemudik

Hal tersebut merupakan standar penanganan jenazah corona, agar tidak menular ke orang lain.

Sehingga jika di Kabupaten Sukoharjo ada pasien dengan gejala maupun positif Corona yang meninggal, dia berharap tidak ada penolakan dari masyarakat.

"Kita jaga perasaan saudara kita, kita gugah empati kita."

"Karena protokoler pemakaman jenazah Corona itu ada standarnya sendiri," jelasnya.

Sejumlah Hotel di Solo Tutup Sementara Akibat Corona, PHRI Usulkan Keringanan Pajak ke Pemkot

Dia menambahkan, untuk saat ini Pemkab Sukoharjo maupun Pemkab/kota se Karasidenan Surakarta belum merencakan adanya TPU khusus untuk penguburan jenazah positif corona.

"Sampai saat ini belum ada," ucapnya.

Dikutip dari akun instagram resmi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di @ganjar_pronowo dia meminta masyarakat untuk tidak menolak jenazah positif Corona.

Satpol PP Patroli Tempat Kuliner di Solo, Pasang Stiker Khusus, Pembeli Diminta Langsung Bawa Pulang

"Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur, itu tidak apa-apa, virusnya ikut mati di sana."

"Yang penting jangan ikut melayat," tegasnya.

Ganjar menegaskan bila stigmatisasi dan penolakan itu terus dilakukan pasti akan menyakitkan baik keluarga korban termasuk yang meninggal.

"Kasihan mereka, mereka itu bukan musuh kita, justru mereka butuh dukungan."

"Ingat lho, sudah banyak yang sembuh dari penyakit ini," ucapnya.

Ganjar mengatakan, penolakan dari masyarakat justru akan semakin membuat keluarga terpukul.

Muncul Pesan Berantai di WhatsApp soal Seorang Warga Nguter Positif Corona, Begini Penjelasannya

"Jagalah perasaan mereka, kita harus merasakan sakitnya seperti apa mereka saat ini."

"Mereka sudah sangat sakit dengan kondisi ini, tolong jangan ditambah lagi perasaan sakitnya mereka."

"Mari kita berikan dukungan dan semangat bersama-sama," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved