Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Penjagaan Ketat dan Berlapis di Terminal, Pemudik Masuk ke Solo Tak Mungkin Lolos Karantina Corona

Karantina bagi para pemudik yang tetap pulang ke Kota Solo selama pandemi Corona atau Covid-19 dimulai hari ini

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Petugas sedang memeriksa suhu badan pemudik yang tiba di Terminal Tirtonadi Solo, Jum'at (3/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Karantina bagi para pemudik yang tetap pulang ke Kota Solo selama pandemi Corona atau Covid-19 dimulai di sejumlah tempat di antaranya Graha Wisata Sriwedari, Jum'at (3/4/2020).

Pemudik ber-KTP Solo itu dihadang secara berlapas, di antaranya mereka yang menggunakan angkutan umum di Terminal Tirtonadi Solo.

Saat TribunSolo.com mamantau lokasi, bus khusus penjemput pemudik ber-KTP Solo terlihat bersiap menunggu dengan tulisan besar di depan 'Bus Penjemput Pemudik yang Akan Dikarantina'.

Keluarga Tak Boleh Jenguk saat Dikarantina, Ini Alur Bagi Pemudik yang Ngeyel Pulang ke Kota Solo

Lalu, bagaimana alur bagi pemudik saat tiba ke Solo?

Salah seorang penanggung jawab di Terminal Tirtonadi Solo, Sularjo beberkan mekanisme saat pemudik tiba di terminal tipe A tersebut.

"Saat penumpang bus yang berasal dari Jabodetabek atau Bandung tiba di terminal, mereka harus lewati screening tubuh dan pendataan terlebih dahulu, " ungkap Sularjo.

Sularjo menuturkan pemudik harus melewati bilik desifektan dan cuci tangan sebelum dicek suhu tubuh.

"Mereka masuk bilik dan cuci tangan dengan sabun, lalu pemudik dicek suhu badannya," ucap dia.

Update Corona Solo 3 April 2020 : Warga Mojosongo Positif Corona, Ayah Meninggal saat Berstatus PDP

Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah dicek dan aman, pemudik diminta menyerahkan data dirinya masing-masing.

"Setelah itu, mereka diminta KTP-nya untuk didata lebih lanjut," ujar Sularjo.

Dikatakan, yang meminta data diri pemudik adalah seorang polisi.

"Kami minta polisi yang meminta KTP mereka, agar lebih cepat dan mereka mau berikan KTP-nya," kata Sularjo.

Sularjo mengatakan bagi pemudik beralamatkan Solo, pemudik tersebut akan langsung diantarkan ke bus.

"Jika ber-KTP Solo, kami arahkan pemudik itu ke bus yang kami sediakan, tapi kita tetap data juga yang non Solo," aku dia.

Apalagi menurut dia bagi mereka yang berasal dari cona merah Corona yakni Jabodetabek dan Bandung akan mendapatkan pengawasan super ketat.

"Jika saat dicek ada yang suhu tinggi, kami akan arahkan dia ke puskesmas untuk jalani perawatan, " ungkapnya.

MA Batalkan Kenaikan Tarif, BPJS Kesehatan Solo Siap Kembalikan Kelebihan Iuran yang Dibayar Peserta

"Dan jika yang memiliki gejala panas tinggi dan mirip dengan gejala Covid-19 tetapi bukan ber-KTP Solo, kami akan berkoordinasi dengan tempat orang itu berasal," tambahnya.

Karantina 14 Hari

Sebelumnya, Pemkot Solo telah menyiapkan lokasi yang akan digunakan untuk proses karantina pemudik selama 14 hari. 

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyampaikan itu sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bagi para pemudik yang nekat balik ke kampung halaman.

Para pemudik yang tiba di terminal, stasiun, ataupun bandara dari daerah zona merah akan langsung dibawa ke lokasi karantina yang telah disiapkan Pemkot Solo. 

"Ketika pemudik sudah turun dari bus, langsung dibawa ke karatina yang sudah disiapkan pemkot," terang Rudy. 

"Gubernur memerintahkan pemudik itu dikarantina 14 hari, jadi pulang pun percuma, pasti dikarantina Pemkot 14 hari," imbuhnya membeberkan. 

Itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang saat ini terus meluas. 

"Jadi untuk mengantisipasi semua, dikarantina dulu karena memang menjaga agar tidak berkontak atau berhubungan dengan saudara atau temannya, meminimalisir potensi penularan," kata Rudy. 

"Kalau ke rumah dulu, ya, sama saja, jebol, tapi yang sulit pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, kami perkuat jejaring di tingkat RT-RW agar bisa memantau lingkungannya,” tambahnya. 

Pemkot Solo juga akan mendata pemudik yang tiba di Solo, terutama yang berasal dari zona merah atau daerah terjangkit virus Corona. 

"Para pemudik terutama dari zona merah, apakah luar negeri, jakarta atau daerah terjangkit itu akan kita data," tutur Rudy. 

BREAKING NEWS : Corona Menggeliat Lagi di Solo, Pasien Positif Tambah 1 Orang, PDP Bertambah 7

"Akan kita masukan karantina, di fasilitas yg disiapkan pemerintah selama 14 hari sehingga bisa memutus mata rantai virus," imbuhnya. 

Grha Wisata Niaga yang dipilih sebagai lokasi karantina para pemudik yang tiba di Solo. 

"Pemudik itu kita siapkan di Graha Wisata atas dan bawah, kita persiapkan mengkarantina pemudik 14 hari, untuk cek kesehatan sehat dan lainnya," ujar Rudy. 

"Kalau sehat ya pulang, kalau PDP akan dibawa ke rumah sakit," tambahnya. 

Imbas Corona, 50 Persen Karyawan 23 Hotel di Sukoharjo Dirumahkan, Gaji yang Masih Bekerja Disunat

Selain Grha Wisata Niaga, Dalem Joyokusuman Dan Dalem Priyosuhartan juga disipakan Pemkot Solo untuk mengkarantina orang dalam pemantauan (ODP) kontak erat, kontak sosial, dan kontak area. 

Ketiganya akan dilengkapi sejumlah fasilitas kesehatan.

"Tidak hanya tenaga medis, guru olahraga, guru tari dan sebagainya, di situ kan gak mungkin diam, kalau masih ODP, masih bisa beraktivitas," ucap Rudy. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved