Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Pemkot Solo Minta Warga Tak Kucilkan ODP Corona, Perlu Saling Menguatkan, Tetap Jaga Jarak

"Kalau warga ODP tidak terpenuhi kebutuhan kesehariannya, dia pasti akan keluar," imbuhnya.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Adi Surya
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani saat jumpa pers di Posko Covid-19 Balai Kota Solo, Jalan Jenderal Sudirman. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta warga untuk tidak mengucilkan dan tidak menolak tetangganya yang berstatus orang Dalam Pemantauan (ODP) corona.

Pasalnya, para ODP ini masih harus memenuhi sejumlah kebutuhan keseharian yang mungkin belum disediakan Pemkot Solo.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Ahyani menyampaikan Pemkot terus berupaya memberikan pengertian kepada warga soal ini.

Riwayat Warga Colomadu yang Positif Corona : Sebelum Terinfeksi Sempat Ikuti Training di Tangerang

Daftar Perusahan di Klaten yang Melakukan PHK hingga Merumahkan Pekerjanya di Tengah Pandemi Corona

"Kalau sampai ada warga ODP di wilayahnya jangan terus disingkirkan atau dikucilkan, warga ODP masih butuh keluar, butuh harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujar dia, Jumat (10/4/2020).

Pemkot Solo sedang menggodok konsep pemberdayaan masyarakat sekitar supaya bisa bantu memenuhi kebutuhan ODP selama 14 hari karantina.

"Ini yang sedang dicoba agar pengelolaan di wilayah terutama, bisa memberdayakan masyarakat agar orang yang sedang karantina mandiri benar-benar disiplin tidak keluar rumah," ucap Ahyani.

Camat, Lurah, Ketua RW, dan Ketua RT akan didorong untuk memberdayakan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan keseharian ODP.

"Kita upayakan memberdayakan masyarakat, Camat, Lurah, Ketua RW, dan Ketua RT bagaimana caranya agar kehidupan di masyarakat ketika ada ODP tidak lagi antipati terhadap warga yang sedang karantina mandiri," tutur Ahyani.

"Kalau warga ODP tidak terpenuhi kebutuhan kesehariannya, dia pasti akan keluar," imbuhnya membeberkan.

Warga yang bantu memenuhi ODP di wilayahnya tetap harus memperhatikan protokoler kesehatan yang dianjurkan pemerintah, diantaranya jaga jarak.

"Kalau ada ODP, masyarakat ikut peduli tidak mengucilkan tetapi tetap menjaga interaksi, harus sesuai protokol, menjaga jarak," kata Ahyani.

Pemkot Solo memang telah memberikan bantuan sembako dan obat-obatan untuk ODP yang menjalani karantina mandiri di rumah.

Meski begitu, Ahyani tidak menampik masih ada sejumlah kebutuhan ODP yang belum terpenuhi.

"Pemerintah sudah memberikan sembako, tapi mereka juga masih membutuhkan kebutuhan lainnya seperti sabun, dan sampo," ucap dia.

Masyarakat bisa bantu memenuhi kebutuhan itu dan bisa menaruhnya di pagar tempat tinggal ODP

"Dia butuh sabun dan sampo, misalnya bisa diberi toh tidak harus menyerahkan, taruh di pagar, langsung digantung, bisa berinteraksi lewat telepon atau Whatsapp," jelas Ahyani.

Ahyani mengatakan ini waktunya untuk saling gotong royong menghadapi pandemi Corona.

"14 hari tidak begitu lama itu bisa menjadi media untuk menggalang masyarakat bisa gotong royong terhadap tetangganya," kata dia.

"Tidak perlu ada penolakkan sebetulnya, dia itu juga tetangga kita, sebelumnya juga pernah berinteraksi dengan baik, apa hanya karena corona kita putus hubungan," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved