Info Kesehatan
Ini Alasannya Mengapa Rambut Wanita Sering Rontok
Rambut rontok yang tidak diatasi akan menyebabkan rambut menipis, bahkan kebotakan. Efeknya seseorang akan semakin stres, cemas, bahkan depresi.
TRIBUNSOLO.COM - Rambut berperan besar dalam membentuk indentitas seorang wanita, tak heran jika rambut yang terus rontok bisa mengurangi rasa kepercayaan diri dan merusak mood.
Rambut rontok yang tidak diatasi akan menyebabkan rambut menipis, bahkan kebotakan. Efeknya seseorang akan semakin stres, cemas, bahkan depresi.
Untuk memahami tentang kerontokan rambut, pertama-tama kita harus memahami dulu siklus rambut.
Setiap rambut yang sehat memiliki siklus berikut secara silih berganti: fase pertumbuhan rambut aktif (anagen) yang berlangsung 3-5 tahun, diikuti dengan periode transisi sekitar 10 hari (catagen), lalu terakhir fase telogen, yakni rambut terlepas dari akarnya.
Folikel rambut kemudian akan tidak aktif selama tiga bulan sebelum seluruh siklus dimulai kembali.
• WHO Sebut Virus Corona Lebih Mematikan dari Flu Babi, Begini Perbandingan Angka Kematiannya
• Sederet Manfaat Makan Mentimun di Malam Hari yang Jarang Diketahui: Kendalikan Kadar Gula Darah
• 8 Manfaat Asam Jawa bagi Kesehatan, Tingkatakan Kekebalan Tubuh Hingga Penurunan Berat Badan
Sebagian orang mengalami rambut rontok pada fase yang lebih cepat dari biasanya (telogen effluvium) atau lebih panjang dan mendadak.
“Telogen effluvium adalah tipe rambut rontok yang kembali aktif, disebabkan karena gangguan internal seperti kekurangan nutrisi, menderita penyakit, atau tiroid tidak normal,” kata ahli kesehatan rambut dan kulit kepala Anabel Kingsley.
Ia mengatakan, rambut rontok dan menipis terjadi ketika siklus rambut normal terganggu.
American Academy of Dermatologi menyebutkan, normalnya rambut per hari adalah 50-100 helai.
Dokter dermatologi Anna Drosou mengatakan, rambut rontok yang disebabkan karena hormon, stres, atau kekurangan zat besi, masih bisa dikembalikan menjadi normal.
“Sebaliknya, sulit mengembalikan rambut rontok yang disebabkan karena kasus inflamasi yang jarang atau terkait dengan faktor keturunan. Biasanya dokter akan melakukan tes darah untuk mengetahui apakah ada faktor kekurangan gizi atau hormonal,” katanya.
Faktor yang terkait dengan hormon misalnya adalah kehamilan, menopause, gangguan tiroid, hingga ketidakseimbangan hormon insulin.
Drosou menjelaskan, sebagian besar rambut rontok terkait dengan masalah kesehatan, karenanya pola makan yang bernutrisi sangat penting.
“Rambut adalah titik pertama yang menunjukkan kerusakan ketika ada ketidakseimbangan di tubuh. Karena rambut adalah sel yang tumbuh dengan cepat, maka kebutuhan akan vitamin perlu diperhatikan,” katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab Tersering Rambut Rontok pada Wanita"