5 Fakta di Balik Rumor Meninggalnya Kim Jong Un, Ada Bukti yang Melemahkan Kabar Dirinya Meninggal
Diketahui Kim Jong Un merupakan putra bungsu dari Kim Jong-il dan istri ketiganya Ko Yong-hui, ia lahir pada 8 Januari 1983.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Baru-baru ini beredar rumor sosok pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, meninggal dunia.
Kim Jong Un dirumorkan meninggal karena masalah jantung.
• Rahasia Taiwan Minim Kasus Corona Meski Tanpa Lockdown : Bisakah Diterapkan di Indonesia?
Kendati demikian, laporan itu belum terkonfirmasi otoritas Korea Utara.
Diketahui Kim Jong Un merupakan putra bungsu dari Kim Jong-il dan istri ketiganya Ko Yong-hui, ia lahir pada 8 Januari 1983.
Dilansir bbc.com, Minggu (26/4/2020) setelah kematian ayahnya, Kim Jong Un selalu dipuji sebagai "penerus besar".
Ia dinobatkan secara resmi sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara setelah pemakaman ayahnya pada tanggal 28 Desember 2011, lalu.
Untuk mengetahui di balik rumor kematian Kim Jong Un, berikut TribunSolo rangkum 5 faktanya.
1. Keluarga Kim Jong Un Punya Sejarah Sakit Jantung dan Diabetes
Dilansir New York Post Sabtu (25/4/2020), Kim menduduki takhta Pemimpin Korea Utara dari ayahnya, Kim Jong Il, yang wafat pada 2011.
Kim Jong Il dilaporkan meninggal karena serangan jantung di usia 70 tahun. Dia menjadi penguasa menggantikan ayahnya, Kim Il Sung, pada 1994.
Sama seperti si anak, Kim Il Sung yang merupakan pendiri Korea Utara wafat karena sakit jantung di Pyongyang dalam umur 82 tahun.
• Heboh Bantuan Makanan Nasi Anjing di Tanjung Priok Jakarta Utara, Polisi Turun Tangan
Seperti Kim Jong Un, Kim Jong Il juga dikenal mempunyai diabetes dan perokok. Bahkan, dia pernah memerintahkan ilmuwan Korut meniru rokok favoritnya, Rothman.
Rokok itu diproduksi dengan tembakau yang ditanam di Afrika. Perintah yang terjadi di tengah kelaparan yang menimpa rakyatnya pada 1990-an.
Pakar biologi, Kim Hyeong Soo mengemukakan, Kim Jong Il pernah menyuruh peneliti menciptakan minuman yang bisa menciptakan gairah seksual.
Kim Hyeong Soo yang kini menjadi pembelot Korut itu mengungkapkan, perintah itu muncul karena pemimpin kedua itu diyakini punya banyak simpanan perempuan muda.
Belum lagi kecintaannya akan minuman keras dan makanan olahan. Selama 17 tahun pemerintahannya, Korut dikenal sebagai produsen terbesar cognac Hennessy Paradis.
Bahkan, Kim senior itu dilaporkan pernah mengirim utusan ke Beijing, China, hanya untuk mengambil produk andalan McDonald's, Big Mac.
Seperti Kim junior, Kim Jong Il pernah beberapa pekan hilang dari publik, dan memunculkan berbagai spekulasi mengenai kesehatannya. Pada 2007, akhirnya dia muncul.
Tetapi saat itu, badannya nampak lebih kurus dan rambutnya berkurang banyak, dengan sejumlah kalangan menduga dia sakit jantung.
Ketika Kim kedua terserang stroke pada 2008, dokter gabungan dari China dan Perancis didatangkan khusus untuk merawatnya.
Tiga tahun berselang, dia meninggal karena serangan jantung. Meski ada laporan yang berkembang dia wafat sudah lama karena komplikasi seperti diabetes.
Selain dua penyakit itu, dinasti Kim yang memerintah negara komunis tersebut selama lebih dari 60 tahun juga punya penyakit misterius.
Saat kekuasaannya hampir 50 tahun, terdapat foto benjolan sebesar bola tenis yang tumbuh di belakang leher Kim Il Sung dalam kunjungan ke suatu daerah. Benjolan itu secara hati-hati disembunyikan dari awak media, demikian laporan dari Japan Times.
• Update Corona Solo 26 April 2020 : Tren Kesembuhan PDP Meningkat, Positif Covid-19 Tak Bertambah
2. Sosok yang Begitu Suka Keju dan Wine
Kim dikenal memiliki berat hingga 300 pounds, atau Rp 136 kg. Tetapi, tingginya hanya sekitar 5 kaki dan 6 inchi, atau 170 cm.
Pemimpin Korea Utara yang diyakini berusia 36 tahun itu juga dikenal sebagai perokok berat. di mana dia bisa menghabiskan empat pak sehari.
Obesitas Kim Jong Un terjadi karena dia begitu menyukai keju dan wine, seperti dilaporkan Newsweek beberapa tahun silam.
Kim disebut pernah absen dari publik setelah mengonsumsi terlalu banyak keju Emmental yang dia pesan langsung dari Swiss.
Selain itu berdasarkan laporan PBB, anggaran untuk minuman keras khusus dirinya sendiri pada 2014 mencapai 30 juta dollar AS, atau Rp 464,2 miliar.
Pada 2012, sebuah majalah memberitakan Kim yang terlalu banyak lemak terpaksa menjalani operasi pengangkatan kista dari engkelnya.
• Ingat Reynhard Sinaga? WNI Pemerkosa Ratusan Pria di Inggris, Kini Dipenjara di Monster Mansion
3. Satu Foto Satelit yang Melemahkan Kabar Kim Jong Un Telah Meninggal
Dilansir The Daily Mail, dalam foto satelit yang ditampilkan 38North, terlihat satu citra benda panjang di Wonsan, Korut.
Benda itu diyakini sebagai kereta api kenegaraan yang selalu digunakan oleh Kim Jong-un.
Jong-un, memang kerap bepergian menumpang kereta tersebut.
Citra yang diyakini sebagai kereta itu terlihat di sebuah stasiun dekat rumah liburan Kim Jong-un di Wonsan.
Stasiun itu, memang sudah biasa hanya digunakan untuk keluarga Kim saja.

Dalam foto yang diklaim diambil pada 23 April 2020, menunjukkan kereta itu akan berangkat.

Pondok berlibur milik Kim Jong Un terletak di lingkungan elit Wonsan.
Di dalam kompleks liburan Wonsan terdapat 9 rumah besar dan pusat rekreasi.
Fasilitas di dalanya meliputi area sasaran tembak (shooting range), serta diyakini punya dermaga dengan sejumlah yacht mewah di sana.
• BREAKING NEWS: Kasus Pertama Anak Positif Corona di Klaten, Catat Tambahan 4 Kasus Positif Hari ini

Pusat rekreasi ini dibangun pada 2014, saat Kim Jong Un memantapkan dirinya sebagai penguasa Korut, melanjutkan ayahnya Kim Jong Il yang meningal karena serangan jantung.
4. Kim Jong Un dan Istri Punya 3 Anak
Rumor mengenai meninggalnya Kim Jong Un membuat sosok sang ibu negara Korea Utara, Ri Sol Ju menjadi sorotan.
Banyak publik penasaran dengan sosok istri Kim Jong Un yang jarang terlihat didepan publik.
Diketahui, Ri diidentifikasi sebagai istri Kim pada tahun 2012.
Berdasarkan North Korea Leadership Watch, Ri Sol Ju berasal dari keluarga elit.
Menurut Korea's National Intelligence Service (NIS), Kim Jong Un dan Ri memiliki tiga orang anak.
Tapi, hanya satu anak yang namanya dipublikasikan, yaitu Ju Ae.
Ri terkadang muncul di publik ketika menemai suaminya dalam acara militer atau politik.
• Sederet Fakta Rumah Hantu di Sragen yang Dijadikan Tempat Karantina, Ini Awal Mula Idenya
5. Sosok yang Ramai Jadi Pengganti Jika Kim Jong Un Meninggal
Jong Un sudah tak punya saudara laki-laki.
Satu-satunya saudara laki-laki Jong Un, yakni Kim Jong Nam, tewas misterius di Malaysia.
Anak laki-laki Jong Un, kini juga masih kecil.
Tak mungkin memaksakan dia menjadi pemimpin negara seperti Korea Utara.
Saudara sedarah Jong Un kini hanya tersisa di sosok Kim Yo Jong.
Wanita 36 tahun yang terkenal dengan sosok mata tajam dan jarang tersenyum ini adalah adik Kim Jong Un.
Saat ini dia duduk sebagai anggota senior Partai Buruh Korea, partai berkuasa di Korut.
Berdasar 2019 National Interest investigation, Yo Jong dianggap sebagai wanita paling berkuasa di Korut.
Bahkan, ia lebih berkuasa dibanding ibu negara Korut, Ri Sol-Ju.
Dalam masa abdinya di Korut, Yo Jong dipercaya Jong Un sebagai kepala staff pemerintahan.
Yo Jong diyakini juga menjadi orang yang menjaga citra Jong-Un menjadi tetap dihormati rakyat Korut.
• Kondisi Kim Jong Un Dikabarkan Kritis Setelah Jalani Operasi Kardiovaskular
Meski demikian, banyak pengamat yang meyakini, Yo Jong akan sulit menjadi pengganti Jong Un.
Penyebabnya, Korut dianggap sebagai negara yang sangat patrilineal.
Tak peduli betapa kuatnya seorang wanita, ia diyakini tetap tak akan bisa menjadi pemimpin di Korut.
Ditambah lagi, soal isu sosok Yo Jong yang membuat Jong Un melunak terhadap dunia barat dan Korea Selatan.
Yo Jong diyakini menjadi sosok terdepan dalam sejumlah pertemuan bersejarah, Jong Un dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Yo Jong juga tercatat menjadi wanita Korut pertama sejak 1950, yang pergi ke Korea Selatan.
Pada 2018, ia pergi ke Korsel untuk nonton tim Korut berlaga di Olimpiade Musim Dingin.
Pengamat menyebut, bila Jong Un memang meninggal dunia saat ini, besar kemungkinan, dinasti keluarga Kim, yang telah memimpin Korut selama 72 tahun, akan berakhir.
(TribunSolo/naufalhpa)