Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ternyata Ini Sakit yang Diidap Kim Jong Un, Tergolong Penyakit Mematikan

Kim disebut pernah absen dari publik setelah mengonsumsi terlalu banyak keju Emmental yang dia pesan langsung dari Swiss.

Editor: Hanang Yuwono
AFP/STR/KCNA MELALUI KNS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dalam pertemuan Biro Politik Komite Sentral Komite Sentral Partai Buruh Korea (WPK) di Pyongyang. Foto diambil pada Sabtu (11/4/2020) dan dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA). 

Sementara itu, sebuah majalah Jepang, Shukan Gendai melaporkan pemimpin diktator itu dalam kondisi vegetatif.

Itu terjadi setelah penundaan prosedur operasi jantung sederhana yang membuatnya sakit parah.

Spekulasi global makin memuncak saat medis pemerintah di Pyongyang tetap bungkam terhadap kondisi dan keberadaan Kim.

Kendati kabar kondisi Kim Jong Un masih menjadi isu, #KimJongUndead menjadi tagar yang trending di Twitter.

Donald Trump dan Kim Jong Un saat bertemu di Singapura pada 2018. Trump, mengaku hubungannya dengan Kim Jong Un sangat baik. Ia pun mengungkapkan harapannya untuk pemimpin Korea Utara ini, seperti yang diberitakan NBC News, Rabu (22/4/2020).
Donald Trump dan Kim Jong Un saat bertemu di Singapura pada 2018. Trump, mengaku hubungannya dengan Kim Jong Un sangat baik. Ia pun mengungkapkan harapannya untuk pemimpin Korea Utara ini, seperti yang diberitakan NBC News, Rabu (22/4/2020). (Kevin Lim/The Straits Times via AP)

Shukan Gendai menulis, Kim memegang dadanya dan jatuh ke tanah saat berkunjung ke pedesaan awal April ini.

Seorang ahli medis Tiongkok yang dipercaya dekat dengan situasi Kim mengatakan, bahwa prosedur stent sangat diperlukan.

Namun bila dilakukan dengan buruk dan sangat terlambat, bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Mengutip Kompas.com, Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA FSCAI, FAPSIC dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan dokter akan memasangkan stent atau yang dikenal sebagai cincin atau ring kepada orang dengan serangan jantung. 

"Stent ini bukan operasi, tapi tindakan non-bedah. Jadi, tidak dibius umum, tetapi hanya bius lokal," kata Antonia.

Proses pemasangan stent hanya memakan waktu 45 menit, 15 menit untuk kateterisasi dan 30 menit untuk memasang stent.

"Jadi, kita masukkan benang bersama balon ke dalam pembuluh darah jantung. Balon ini kemudian dikembangkan dari luar untuk memampatkan plaknya, dikempeskan lagi, dan dikeluarkan," jelasnya.

Tindakan ini harus dilakukan secepat mungkin, paling tidak dalam 90 menit sejak terjadi serangan jantung.

 Adik Kim Jong Un Diduga Kuat Jadi Pengganti

Setelah Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, diisukan kritis, tiba-tiba muncul nama baru, yakni Kim Yo Jong.

Hal ini bermula dari sejumlah pemberitaan internasional yang mengabarkan Kim Jong Un kritis hingga mengalami mati otak setelah operasi jantung.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved