Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Bocah Bantu Ayahnya di Klaten

Penjual Mainan Tunanetra Klaten yang Dibantu Anak,Seminggu Kapal Upa Laku 20, Kini Kena Imbas Corona

Di antara semua mainan yang dijual Suparjo, kapal uap dikatakannya paling laris manis.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Sepeda yang digunakan Fadhilah dan ayahnya Suparjo untuk berjualan keliling di kediamannya di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (1/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Di antara semua mainan yang dijual Suparjo, kapal uap dikatakannya paling laris manis.

Sebelum ada pandemi Corona, dalam seminggu sekodi langsung terjual habis.

Namun kini, Corona juga membuat dirinya harus lebih bersabar karena jalanan sepi, pembeli pun menurun.

Tak hanya anak-anak, rupanya orang dewasa pun membeli mainan yang dikatakannya mengandung banyak edukasi itu.

"Itu yang paling laris, seminggu bisa laku 20," kata Suparjo di kediamannya di Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jumat (1/5/2020).

"Gak cuma anak-anak yang beli, tapi guru juga buat ngajar," paparnya.

Bocah Kelas 4 SD Senang Bisa Membantu Ayahnya Jual Mainan di Klaten, Kelak Ingin Seperti Ronaldo

Cerita Hidup Suparjo, Ditinggal Istri Usai Bangkrut & Alami Kebutaan, Kini Jual Mainan Dibantu Anak

Dari pengakuan seorang guru yang sering membeli kapal mainannya, bahwa dengan media kapal anak SD lebih mudah memahami bagaimana cara kerja mesin uap yang mampu menggerakkan sebuah benda.

"Bagus buat edukasi, karena itu kapal mainan yang pakai uap," katanya.

Demi Sesuap Nasi & Irit Ongkos, Bocah & Ayahnya di Klaten Rela Menginap di Emperan Pasar saat Jualan

Kisah Bocah Kelas 4 SD di Klaten Ikut Banting Tulang Jual Mainan Bersama Ayahnya yang Alami Kebutaan

Ia mengaku mengambil mainan kapal itu dari toko online yang beralamat di Lamongan, Jawa Timur.

Dikatakan Suparjo, selain di Lamongan, ia juga kulakan dari Cirebon, Jawa Barat yang merupakan sentra penjual mainan di Indonesia.

"Saya kulakan itu di Cirebon sama di Lamongan, karena disini harga belinya mahal," pungkasnya.

"Alhamdulillah, kalau kapal itu bisa nutup modal mainan lain hehe," ungkap Suparjo. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved