Solo KLB Corona
3 PDP Boyolali Meninggal, Punya Riwayat Penyakit Jantung hingga Ginjal, Hasil Swab PCR Belum Keluar
"Ada penyakit pemberatnya, ada yang jantung, tumor otak, dan sakit ginjal," kata Ratri kepada TribunSolo.com, Senin (4/5/2020).
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sebanyak tiga pasien dalam pengawasan (PDP) asal Boyolali meninggal dunia.
Ketiganya berasal dari Desa Ngesrep dan Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, dan Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono.
Mereka sempat dirawat di rumah sakit rujukan daerah Sukoharjo, Solo, dan Boyolali.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina menyampaikan ketiganya memiliki riwayat penyakit peserta.
Namun, ia enggan merinci secara mendetail.
• Curhatan Kepala Disnaker Kota Solo, Belum Dapat Data Jumlah Kartu Pra Kerja karena Imbas Corona
• Update Positif Corona Solo Raya 4 Mei 2020, Sukoharjo Tertinggi 40 Kasus, Klaten Bertahan 0 Kematian
"Ada penyakit pemberatnya, ada yang jantung, tumor otak, dan sakit ginjal," kata Ratri kepada TribunSolo.com, Senin (4/5/2020).
Ratri juga mengungkapkan sebagaian juga memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.
"Ada sebagian, data Dinkes juga belum lengkap karena rata-rata masuk rumah sakit sebagai pasien non Covid-19," ujar dia.
Hasil uji swab PCR keduanya belum selesai sampai saat ini.
"Hasil swab-nya belum ada hasilnya," tandasnya.
Sudah Dimakamkan
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Boyolali memakamkan 3 jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dalam sehari.
Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Boyolali Bambang Sinungharjo, menyampaikan pemulasaraan jenazah dilakukan di tiga lokasi yang berbeda pada Minggu (3/5/2020) malam.
Lokasi tersebut, yakni Desa Ngesrep dan Desa Sobokero, Kecamatan Ngemplak, serta Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
• Ringankan Beban Keluarga Pasien Positif Corona Boyolali, Alumni SMP Diponegoro Solo Salurkan Bantuan
• Selain Buat Patung Rudy Do Manuto, Buruh di Boyolali Juga Buat Patung Gus Dur dan Indro Warkop
"Ketiganya sempat dirawat di rumah sakit rujukan di daerah Sukoharjo, Solo, dan Boyolali," kata Sinung kepada TribunSolo.com, Senin (4/5/2020).
Sinung yang juga Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali itu menjelaskan, pemulasaraan tiga jenazah itu tidak dilakukan secara bersamaan.
Adapun, jenazah PDP asal Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak dimakamkan sekira pukul 20.00 WIB.
Sementara itu, pemulasaraan jenazah PDP asal Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak sekira pukul 22.00 WIB.
"Prosesi pemulasaraan jenazah PDP asal Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono sekira pukul 01.00 WIB," tutur Sinung.
Sinung menegaskan prosesi pemakaman menggunakan protokol pemulasaraan jenazah Covid-19.
Petugas yang dikerahkan dalam prosesi pemulasaraan sebanyak 6 sampai 7 personel.
"Perlakuan sama protokol kesehatannya pakai protokol penanganan pemulasaraan jenazah Covid-19, tidak dihadiri keluarga dan petugas pakai APD lengkap," ucap dia.
"Kita tidak boleh main-main," tandasnya.
Adapun saat disinggung riwayat dari PDP tersebut, Sinung enggan menjelaskan karena masalah tersebut lebih ke teknis kepada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali.
"Itu kewenangan DKK, pemulasaran saya bisa jawab," aku dia. (*)