Solo KLB Corona
Derita Kondektur Bus Solo-Yogya Diterpa Corona, Dulu Dapat Rp 500 Ribu, Kini Setor Rp 60 Ribu/Hari
"Parah, semua tidak bisa jalan, tidak bisa setor, tidak bisa beli solar, perusahaan saat ini kelimpungan," tutur dia kepada TribunSolo.com.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Deru mesin bus tak lagi didengarnya dan mulutnya tak lagi berteriak lantang menggaet para penumpang supaya segera naik.
Ia kini hanya bisa tinggal di rumah menerima nasib diliburkan sampai waktu yang belum bisa ditentukan akibat wabah Corona.
Dialah Suhardi, kondektur bus asal Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
"Parah, semua tidak bisa jalan, tidak bisa setor, tidak bisa beli solar, perusahaan saat ini kelimpungan," tutur dia kepada TribunSolo.com, Minggu (3/5/2020).
"Karyawan libur semua selama dua bulan sampai sekarang," imbuhnya membeberkan.
• Lika-liku Kiper Persis Solo Sendri Jadi PKL Jualan Baju saat Corona,Tetap Gigih Meski Tak Punya Kios
• Nasib Kompetisi Tak Jelas Kena Imbas Corona, Gelandang Persis Solo Isi Kesibukan Jadi Tukang Kayu
Meskipun dipaksa jalan, yang ada biaya operasional bus tidak bisa tertutup lantaran sepi penumpang.
"Coba jalan, armadanya perusahaan ada tujuh, dua non-AC yang bahan bakarnya bisa lebih irit, itupun tidak bisa setor paling ya Rp 60 ribu sampai Rp 100 ribu, untuk biaya operasionalnya saja tidak bisa," jelas Suhardi.
"Biaya operasionalnya Rp 220 ribu per harinya, untuk pengeluaran perawatan spare part, oli, ban, dan AC," tambahnya.
Suhardi menceritakan ia bisa mendapatkan setoran sebanyak Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per harinya sebelum wabah Corona melanda.
Adapun ia bekerja dari pukul 05.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.
"Perusahan tidak mematok harus setor berapa tiap harinya, sedapatnya, tapi semisalkan tidak dapat banyak, tidak berani minta bagian, merasa tidak enak, " kata dia.
• Warga Wonogiri yang Dinyatakan Sembuh dari Corona: Dari Pemulung, Sopir Bus, Sampai Ibu Rumah Tangga
• Dua Bulan Tak Ada Order karena Corona, Puluhan Sopir Bus Pariwisata Konvoi, Tapi Dibubarkan Polisi
"Paling tidak biasanya dapat Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per harinya untuk rute perjalanan Solo-Yogyakarta," tambahnya.
Pemilik perusahaan tempat Suhardi bekerja memilih untuk mengandangkan bus-bus miliknya selama pandemi Corona.
"Bus-bus disuruh masuk semua, semisalkan keluar juragannya nanti ketambahan beban biaya," tutur Suhardi.