Solo KLB Corona
Kisah Guru Sragen Lulu Kartika Datangi Rumah, karena Ada Siswa Tak Punya HP & Tak Ada Channel TVRI
Ia yang merasa nasib jabatannya lebih baik dengan guru horoner merasa harus berbuat lebih banyak untuk murid.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Nama Lulu Kartika mendadak dibicarakan akhir akhir ini karena keteguhannya dalam mengajar siswa siswinya dari rumah ke rumah alias door to door di tengah libur sekolah akibat pandemi Corona.
Lulu sapaan akrabnya, merupakan guru Kelas IV SDN Sigit 3 di Desa Sigit, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.
Akrabnya profesi pendidik di lingkungan terdekatnya, membuat Lulu merasa betah dengan profesi luhur tersebut.
Selain itu ia berprinsip jika tugas guru adalah terus mendidik murid, bahkan di tengah kesulitan sekalipun.
• Rindu ke Sekolah? Siswa di Solo Terima Kenyataan Belajar di Rumah Diperpanjang Lagi,Catat Tanggalnya
• Viral Guru SD Asal Sragen Ngajar Door to Door ke Rumah Murid: Tak Semua Murid Punya Smartphone
"Baground keluarga saya hampir semuanya pendidik juga," ungkap Lulu saat dihubungi TribunSolo.com Senin (4/5/2020).
"Dari mbak sama ibu pendidik," tambahnya.
Hal yang dilakukannya selama ini rupanya tak membuat Lulu merasa tinggi hati, ia mengaku masih kalah heroik dengan hal yang dilakukan guru honorer lain di daerah Sumenep dan Purbalingga.
Kedua kisah guru tersebut, menjadi dorongan bagi Lulu untuk terus berbuat bagi murid muridnya di tengah musibah pandemi Corona seperti sekarang.
"Saya kagum sama guru honorer yang semangat di tengah keterbatasan mereka," katanya.
"Di Sumenep sama di Purbalingga itu contohnya," paparnya.
• Cerita Sejumlah Warga Sukoharjo yang Banting Setir Jualan Online karena Sepi Job di Tengah Pandemi
• Mereka Bertahan Hidup di Tengah Corona, dari Penyedia Jasa Travel, Kini Jual Bandeng Presto Online
Ia yang merasa nasib jabatannya lebih baik dengan guru horoner merasa harus berbuat lebih banyak untuk murid.
"Dan mereka itu door to door juga, mereka yang honorer aja semangat, kok saya yang sudah diangkat jangan sampai kalah," terang Lulu.
Maka selama libur sekolah ini, dia tidak hanya melakukan pembelajaran dengan daring.
Pasalnya ada saja siswa atau keluarga siswa tidak memiliki ponsel pintar, sehingga mendatangi dari rumah ke rumah layaknya privat.
Dia pun berdandan layaknya ke sekolah dengan seragam resmi hingga sepatu, tidak lupa masker.
"Belajar door to door ke rumah beberapa siswa yang fasilitas teknologi belum memadai, seperti channel TVRI juga tidak ada, jadinya hal itu yang saya lakukan," ungkap dia. (*)