Pengeroyokan di Karanganyar
Malam Minggu Kelabu, Niat Nongkrong Pemuda Ini Berakhir Dikeroyok Gerombolan Orang di Karanganyar
Ayah korban, Sukino (55), menjelaskan bahwa anaknya tengah libur kerja dan memanfaatkan waktu untuk nongkrong bersama temannya.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Ringkasan Berita:
- Agung Purnomo (26) menjadi korban pengeroyokan gerombolan tak dikenal saat malam mingguan di Jalan Solo–Tawangmangu.
- Ayahnya, Sukino, mengatakan Agung mendapat telepon temannya dan pergi tanpa pamit karena jarang berkomunikasi akibat jadwal kerja.
- Setiap akhir pekan, Agung memang biasa menghabiskan waktu dengan bermain ke rumah teman-temannya.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Seorang pemuda asal Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, menjadi korban pengeroyokan gerombolan tak dikenal saat tengah malam mingguan bersama teman-temannya.
Korban, Agung Purnomo (26), diserang di Jalan Solo–Tawangmangu, tepatnya di wilayah Tasikmadu, Minggu (23/11/2025) dini hari.
Sebelum kejadian, keluarga hanya mengetahui Agung keluar rumah untuk berkumpul dengan teman-temannya.
Ayah korban, Sukino (55), menjelaskan bahwa anaknya tengah libur kerja dan memanfaatkan waktu untuk nongkrong.
"Saat itu anak saya sedang libur kerja, dan sedang malam mingguan dengan temannya," kata Sukino, kepada TribunSolo.com, Senin (24/11/2025).
Baca juga: Pengeroyokan Pemuda di Karanganyar, Keluarga Baru Tahu Pasca Korban Pulang Terpincang-pincang
Menurut Sukino, Agung pergi karena mendapat telepon dari temannya untuk datang ke rumah rekannya tersebut.
Namun keberangkatan itu dilakukan tanpa pamit kepada dirinya.
"Kami jarang komunikasi, pagi kerja, sore pulang mandi dan tidur hingga pagi berangkat pagi, jadi tidak pernah ngobrol-ngobrol itu," ujarnya.
Ia menambahkan, setiap akhir pekan Agung memang kerap menghabiskan waktu dengan berkunjung ke rumah teman-temannya.
"Setiap libur Sabtu dan Minggu, main ke rumah teman-temannya," singkat dia.
Kasus dugaan pengeroyokan kini ditangani pihak kepolisian.
Jalan Terpincang-pincang
Saat matahari belum terlalu tinggi di Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, suara pukulan batu terdengar ritmis dari halaman sebuah rumah sederhana.
Di sanalah Sukino, 55 tahun, duduk berjongkok mengenakan topi lusuh bertuliskan Adidas dan kemeja hijau kebiruan yang mulai pudar.
| Pengeroyokan Pemuda di Karanganyar, Keluarga Baru Tahu Pasca Korban Pulang Terpincang-pincang |
|
|---|
| Kondisi Pemuda Jumantono Korban Pengeroyokan di Jalan Solo-Tawangmangu : Sempat Alami Sesak Napas |
|
|---|
| Detik-detik Pemuda Jumantono Dikeroyok di Jalan Solo-Tawangmangu, Saksi : Korban Tiba-tiba Diserbu |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pemuda Diduga Dikeroyok di Karanganyar, Dikejar Gerombolan Bawa Tongkat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Detik-detik-dugaan-pengeroyokan-oleh-segerombolan-orang.jpg)