Berita Klaten Terbaru
Keluarga Urus Administrasi, Pasien Pakai Selang Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kalikotes Klaten
Warga digemparkan dengan penemuan sesosok pria yang telah tewas tergantung di pohon kawasan rel kereta api Dusun Tambak Pancasan Klaten.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Warga digemparkan dengan penemuan sesosok pria yang telah tewas tergantung di pohon kawasan rel kereta api Dusun Tambak Pancasan, Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Selasa (12/5/2020).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, penemuan mayat pertama kali didapati warga yang tengah melintas pada pukul 06.30 WIB.
Bahkan ada selang kesehatan yang tengah menempel pada bagian alat vital pria yang tidak membawa identitas sama sekali.
Kades Gemblegan, Waloya mengungkapkan kronologi penemuan seorang pria tak dikenal menggantung di pohon jati itu pukul 06.30 WIB.
• Ramaikan Panggung Pilkada Klaten, Pasangan ABY-HJT Siap Lawan Petahana : Kami Bukan Boneka Pilkada
• Warga Asal Kebonarum Klaten yang Terkonfirmasi Positif Corona, Keseharian Berdagang Sayur
"Saat itu saya langsung cek lokasi kejadian dan melihat langsung korban," ucap Waloya.
Setelah dicek, ternyata korban gantung diri bukan warganya.
"Sesudah dicek, korban bukan merupakan warga kami dan juga bukan warga di sekitar desa kami," ujar dia.
Pihaknya melaporkan kejadian tersebut Polsek Kalikotes.
"Pada saat pihak Polsek Kalikotes datang, mereka menggunakan pakaian APD lengkap," kata Waloya.
Bahkan menurut informasi yang dihimpun TribunSolo.com korban pernah melakukan perawatan di RSI Klaten.
Humas RSI Klaten Agus Susanto pun, ia membenarkan bahwa korban pernah dirawat di RSI Klaten.
• Ratusan Orang Mampu di Klaten Terlanjur Nikmati Bantuan Covid-19 Rp 600 Ribu, Hukuman Hanya Dicoret?
• Bocah 3 Tahun asal Klaten Dilepas Main Sendirian, Tewas Terseret Arus Parit
"Benar, korban pernah dirawat di sini dan perawatan," kata Agus.
Lebih lanjut dia menjelaskan, korban bersama keluarga mengurus administrasi rumah sakit.
"Saat itu, korban meminta untuk pulang duluan kepada pihak keluarga," jelasnya.