Solo KLB Corona
Kluster Gowa Mendominasi Positif Corona Sukoharjo, Ada 23 Kasus, 4 Orang Sembuh
"Saat ini dari kluster Gowa yang dinyatakan positif virus corona sebanyak 23 orang," katanya Minggu (17/5/2020).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo kembali meroket tajam saat ini.
Dalam tiga hari terakhir, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo bertambah sembilan kasus, atau menjadi 60 kasus dalam jumlah kumulatif.
Penambahan itu masih di dominasi oleh kluster Gowa.
• Kerangka Manusia Berjaket Merah dan Pakai Celana Jeans di Wonogiri Diperkirakan Pria Usia 35 Tahun
• Cerita Bos Facebook Mark Zuckerberg yang Terkena lockdown, Minta Bantuan Istri untuk Pangkas Rambut
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati, kluster Gowa merupakan kluster terbanyak dalam kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo.
"Saat ini dari kluster Gowa yang dinyatakan positif virus corona sebanyak 23 orang," katanya Minggu (17/5/2020).
23 orang yang terkonfirmasi positif ini tersebar dari Kecamatan Kartasura, Grogol, Baki, Mojolaban dan Bendosari.
Dari data yang dia miliki, diketahui 86 orang mengikuti acara Ijtima Ulama Dunia Zona Asia 2020 di Gowa, Selawesi Selatan.
Alumni Gowa ini pulang ke Sukoharjo pada tanggal 23 - 24 Maret 2020.
Saat ini Gugus Tugas terus melakukan tracking dan pengawasan terhadap alumni Gowa maupun orang yang memiliki kontak erat.
Karena pada kenaikan kasus Covid-19 pada Sabtu (17/5/2020), dua kasus diketahui memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19 dari kluster Gowa.
"Lima dari kluster Gowa dan dua merupakan istri dari kluster Gowa yang lama," jelasnya.
Yunia mengatakan, pada kluster Gowa ini, bila mana mereka datang dan langsung melakukan isolasi mandiri, sebenarnya penyebaran Covid-19 akan berakhir pada 86 orang itu.
• Ajukan ABY dan HJT, PKB Klaten Tunggu Rekomendasi DPP, Bertekad Bentuk Koalisi
"Tapi mereka punya mobilitas, meski sehat bisa bikin yang lain tertular," imbuhnya.
Uniknya, pada kasus kluster Gowa ini, didomininasi tanpa ada gejala seperti batuk, demam, sesak nafas.