Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Sudah 27 Tahun Bekerja di PT Tyfountex Kartasura, Buruh Ini Minta Gaji April & THR, Tapi Belum Ada

Negosiasi antara perusahaan PT Tyfountex dan ratusan karyawannya masih saja alot.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI
Sejumlah buruh dari PT Tyfiuntex Indonesia saat di Kantor Dinas Bupati Sukoharjo, Senin (18/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Negosiasi antara perusahaan PT Tyfountex dan ratusan karyawannya masih saja alot.

Bahkan demo pertama di depan pabrik hingga selanjutnya mengadu ke Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya pada Senin (18/5/2020), namun belum ada tanda-tanda perusahaan untuk membayar tuntutan karyawannya.

Hal tersebut dikatakan oleh seorang karyawan bernama berinsial R.

Ia yang sudah mengabdi sejak 27 tahun lalu belum menerima sepeser pun gaji sejak bulan April.

Tunggakan gaji yang hampir genap 2 bulan itu belum ia terima meski para ribuan koleganya, sehingga melakukan protes.

Soal Buruh yang Belum Digaji, Bupati Sukoharjo Berjanji akan Surati Manajemen PT Tyfountex

Belum Terima Gaji, Buruh PT Tyfountex: Meski Corona, Hak Karyawan Tetap Harus Dibayarkan

"Katanya mereka tidak bisa bayar gaji karena perusahaan sedang sulit," ungkap dia kepada TribunSolo.com, pada Selasa (19/5/2020).

"Kalau benar seperti itu, kami minta untuk membekukan aset perusahaan saja, nanti uangnya buat bayar gaji," tegasnya.

Dia mengaku tahu betul kondisi perusahaan yang mendekati pailit, terlebih sejak musibah pandemi Corona.

Ia mengaku aset perusahaan Pt Tyfountex yang tersisa hanyalah gedung semata.

Hal tersebut bukan rahasia umum lagi, itulah yang menjadi penyebab buruh menuntut aset perusahaan lekas dijual untuk membayar tunggakan gaji.

Terlebih THR juga belum mendapatkan kejelasan.

"Di dalam itu alat alatnya sudah dijual rongsok," kata dia.

Di Karanganyar Salat Idul Fitri Bisa di Masjid & Tanah Lapang, Tapi Wajib Terapkan Protokol Covid-19

"Mungkin itu dijual untuk bayar gaji dalam 2 tahun terakhir, makanya tuntutan mayoritas karyawan minta aset dijual saja," terangnya.

Adapun TribunSolo.com masih mencoba meminta konfirmasi dari manajemen terkait tuntutan buruh

Bertemu Bupati Sukoharjo

Sebelumnya, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menerima puluhan perwakilan buruh PT Tyfountex Indonesia untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Mereka diajak Bupati melakukan mediasi terbuka di Kantor Dinas Bupati Sukoharjo, Senin (18/5/2020).

Setelah mendengarkan aspirasi para buruh, Bupati Sukoharjo berjanji akan mengirim surat kepada manajemen PT Tyfountex terkait tunggakan gaji karyawan tersebut.

Gaji & THR Tidak ada Kejelasan, Ratusan Buruh PT Tyfountex Kartasura Sukoharjo Demo di Depan Pabrik

"Pemkab Sukoharjo akan mengirimkan surat, dan kita akan tunggu responnya untuk kita proses dan evaluasi," katanya.

Menurut Bupati, langkah tersebut yang saat ini bisa diambil Pemkab Sukoharjo, sebagai upaya Tripartit antara Pemkab, manajemen perusahaan, dan karyawan.

"Pemkab gak bisa memaksa harus dibayar, kita hanya bisa memfasilitasi," imbuhnya.

Untuk membantu para buruh yang terdampak, Pemkab Sukoharjo memberikan bantuan berupa sembako senilai Rp 200 ribu.

"Pemkab menyiapkan 2.352 paket sembako untuk karyawan PT Tyfountex yang hingga kini belum menerima gaji April dan THR," ucapnya.

Sembako tersebut diantar ke PT Tyfountex Indonesia yang berada di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo untuk dibagikan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved