Berita Klaten Terbaru
Tak Bisa Kabur, Polisi Bakal Cari Pria Beli Bensin Rp 20.000 di Klaten yang Kabur Tak Bayar
Kepolisian belum menerima laporan aduan terkait aksi seorang mengendarai motor matic merah lantas kabur begitu saja di sebuah pertamina daerah Klaten.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Awalnya terlihat tidak ada keanehan dari video ini, hingga detik selanjutnya setelah itu langsung meninggalkan penjual bensin tanpa membayar terlebih dahulu.
Si penjual bensin itu berusaha menahan pengendara yang terlihat tidak kenakan masker itu, namun pengendara itu berhasil melarikan diri.
Pemilik pom mini atau Pertamini Parmanto (40) membenarkan kejadian yang viral di medsos tersebut yang terekam CCTV tetangganya di depan rumah.
“Ya istri saya mengalami kejadian tersebut ," ujar Parmanto, kepada TribunSolo.com, Senin (8/6/2020).
Parmanto menjelaskan lelaki itu kabur setelah mengisi bensin sebesar Rp 20.000
"Pada saat itu, istri saya yang melayaninya, setelah mengisi bensin Rp 20.000, orang itu langsung melarikan diri," ucap dia.
Lebih lanjut Parmanto menjelaskan kebetulan saat kejadian kondisi sekitar lokasi kejadian sepi, sehingga pembeli yang tidak diketahui namanya tersebut dapat kabur karena tidak ada pengejaran.
“Kalau uangnya tidak seberapa, tetapi kelakuannya yang disayangkan, jika sampai ketangkap hanya gara-gara uang Rp 20 ribu bisa babak belur nanti,”jelasnya.
Parmanto mengaku tokonya pernah mengalami membeli tapi tidak membayar dua tahun lalu.
• Update Corona Klaten 6 Juni 2020 : Pasien Covid-19 Usia 13 Tahun Asal Kecamatan Karanganom Sembuh
• Hasil Rapid Test Massal di Sukoharjo, Pedagang Pasar Winong Polokarto Terkonfirmasi Positif Covid-19
"Dua tahun lalu pernah orang ada yang beli tabung gas elpiji 5, setelah gas elpiji itu sudah didapat langsung kabur," aku dia.
Kepala Desa Glodogan, Zaenal Arifin ketika dikonfirmasi membenarkan rekaman CCTV yang beredar tersebut.
Dia mengingatkan kepada warganya untuk tetap waspada terlebih akibat dampak Covid-19 seperti sekarang ini.
"Kami meminta warga untuk lebih waspada dan terus memperketat jaga ronda agar tidak terjadi hal seperti ini lagi," tandasnya. (*)