Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ribuan Anggota Taliban Dibebaskan, Tandatangani Perdamaian, Tapi Ada yang Berniat Bertempur Lagi

Ribuan anggota Taliban yang berlatih sebagai pelaku bom bunuh diri, pencuri, hingga anggota asal luar negeri dibebaskan dari penjara.

Editor: Asep Abdullah Rowi
Kompas.com
ILUSTRASI : Lokasi ledakan bom di kawasan diplomatik di Kota Kabul, Afganistan, Rabu pagi (31/5/2017) 

Namun, mereka tak akan melakukan serangan.

Basisnya adalah perjanjian yang dibuat dua pihak Februari lalu.

Mereka tak akan angkat senjata sepanjang kekuatan asing menarik diri tahun depan.

Perjanjian Whasington dengan Taliban

Konsesi kunci perjanjian Washington dengan Taliban yang dibuat saat negosiasi adalah perlunya memulai pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan.

Sebagai balasanya, Kabul harus melepaskan 5.000 tahanan, sementara kelompok tersebut akan membebaskan 1.000 tentara yang mereka tawan.

Sumber internal pemerintahan mengungkapkan, sejak pertukaran dimulai, pemerintah sudah mengeluarkan 3.000 tahanan, sementara Taliban 750 pasukan keamanan.

Sebanyak 5.000 yang dilepaskan itu jelas akan menambah 10 persen kekuatan bertempur Taliban, yang sudha punya anggota 50.000 sampai 100.000.

Seorang pejabat keamanan lokal anonim mengatakan, AS tidak berkonsultasi dengan mereka ketika merampungkan perjanjian dengan pemberontak.

Masih Terborgol, Pria Afghanistan Tembak Mati Penculik dari Taliban dan Berhasil Meloloskan Diri

Presiden Afganistan Tawarkan Taliban Menjadi Kelompok Politik yang Sah Setelah 16 Tahun Perang

"Yang membuat kami khawatir adalah banyak di antara milisi yang dibebaskan merupakan otak kelompok itu," jelas sumber tersebut.

Sumber itu menambahkan, satu dari tahanan yang bebas dilaporkan sudah bergabung di medan perang, sementara satunya melakukan pembunuhan.

Kelompok yang sempat berkuasa pada 1996-2001 itu berkoar, perjanjian dengan AS adalah bukti mereka sudah mengalahkan negara itu.

Kesan itu didapat dari keterangan Wakil Pemimpin Taliban Sirajudin Haqqani, dalam pernyataan yang disiarkan pada pekan lalu.

"Politik dan negosiasi tidak boleh diartikan bahwa kami akan mengabaikan urusan jihad, dan memeprkuat serta mengembangkan militer kami," jelasnya.

AFP memberitakan, Taliban kini berada dalam posisi yang sangat menguntungkan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved