Solo KLB Corona

Dulu Pernah Sesumbar Bebas Corona, Kini Boyolali Urutan kedua Terbanyak di Solo Raya dengan 56 Kasus

Tiba-tiba kasus Corona di Kabupaten Boyolali menyodok di urutan kedua terbanyak di Solo Raya.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT
ILUSTRASI : Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Tiba-tiba kasus Corona di Kabupaten Boyolali menyodok di urutan kedua terbanyak di Solo Raya.

Ya, kini per Senin (15/6/2020) tercatat ada lonjakan luar biasa sehingga kasus positif Covid-19 di Kota Susu itu telah mencapai 56 kasus.

Dengan torehan angka 56 kasus, ternyata Boyolali yang dulu di urutan terakhir, kini ada di urutan kedua terbanyak setelah Kabupaten Sukoharjo dengan 77 kasus per hari ini.

Bahkan jauh meninggalkan daerah-daerah lain yang selama ini mendapat stigma zona merah seperti Solo yang hanya 37 kasus.

Adapun Kabupaten Sragen dengan 47 kasus, Kabupaten Karanganyar 33 kasus, Kabupaten Klaten 30 kasus dan Kabupaten Wonogiri 12 kasus juga disalip oleh torehan Boyolali.

Tambah 16 Positif Corona, Klaster Pasar Peterongan Semarang Penyumbang Kasus Terbanyak di Boyolali

Kasus Corona Menanjak Signifikan, Begini Penjelasan DKK Boyolali

Padahal dulu usai kasus awal muncul di Solo 13 Maret, Bupati Boyolali Seno Samodro sempat viral karena Boyolali bebas Corona.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali, Ratri S Survivalina, penambahan 16 kasus pada Minggu (14/6/2020) pukul 18.37 WIB dan Senin (15/6/2020) membuat Kota Susu kini memiliki 56 kasus Corona.

Dari total 16 tambahan kasus positif, 13 orang dari klaster Pasar Peterongan Semarang, 3 orang berasal dari klaster Demak.

"Kami umumkan hari ini, terjadi penambahan pasien positif Covid-19 dengan total 16 orang," ungkap dia saat konferensi pers di Posko Covid-19 di kantornya di Jalan Pandanaran Nomor 156, Gudang, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali.

Ratri menyebutkan penambahan pasien positif masing-masing berasal dari dua klaster.

"Penambahan kasus positif terdiri dari dua klaster, yaitu klaster Pasar Peterongan dan klaster Demak," kata Ratri.

Ampel dan Karanggede Mendominasi

Untuk klaster Pasar Peterongan, ada 4 kasus pasien positif tersebut berasal dari Kecamatan Ampel, dan 9 kasus dari Kecamatan Karanggede.

Dikatakan identitas pasien positif Covid-19 dari klaster Pasar Peterongan yang berasal dari Kecamatan Ampel yakni AG (42), BY (21), WL (49) dan BD (58).

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved